Lihat ke Halaman Asli

Memoria Coldplay

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saat mendengarkan lagu-lagu ini, melayang jauh bayangku menuju suatu masa di pangkalan bis kebayoran lama. Di dalam bis Dewi Sri pulang menuju kampung halamanku. Aku tahu pakaianku lusuh, jauh sekali dari kesan necis. Aku hanya seorang mahasiswa gratisan bersandal jepit yang sedang menikmati lagu-lagu dari segenggam perangkat walkman plus kaset pita pinjaman. Aku terbang merasakan dan menikmati lagu-lagu ini, mengalir.

Kawan, bahkan saat itu pikiranku pun sudah menjelajah menuju masa depan, aku sudah berandai-andai tentang masa seperti sekarang ini. Ya seperti saat ini ketika aku sudah berada pada dimensi tempat dan waktu yang sudah sebegitu jauh, mendengarkan lagi lagu-lagu ini sembari menikmati rasa kangen bahkan "nglangut" / terharu mengingat bahwa aku pernah merasakan perubahan waktu dari masa itu hingga masa kini. Dari tahun 2002 menuju masa depan entah kapan. Yang kini aku balik dari tahun 2011 menuju masa lalu tahun 2002.

Aku merasakan suatu keterkaitan masa setelah menemukan dan mendengarkan lagu-lagu ini kembali hari ini. Masa lalu dan masa kini dalam sebuah memoria.

Ijinkan aku berdendang kawan, menyanyikan bait ringkas salah satu lagu dari lagu-lagu itu :

"Bones, sinking like stones all thet we've fought for. Homes, places we've grown all of usdone for. We live in a beautiful world. Yeah we do."




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline