Lihat ke Halaman Asli

Trend Susu Kotak Kemasan, Terlihat Murah, Namun Banyak Diminati Karna Mudah Masuk FYP

Diperbarui: 15 Agustus 2024   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://ponselpintar.info/tengah-trend-begini-cara-buat-filter-bunga-nama-jadi-wallpaper-hp-yang-viral-di-tiktok/

Saat ini, tiktok tidak lagi di pandang etis oleh segelintir orang. Salah satunya saya sebagai pengguna yang enggan untuk membukanya karna terdapat konten-konten ekonomis. Di satu sisi, ini dijadikan sebagai batu loncatan untuk menjadi terkenal.

Misalnya, lagi - lagi  muncul trend baru yakni trend susu kotak kemasan yang mulanya saya anggap lucu, tapi kok lama-kelamaan malah jadi terlihat murah.

Berawal dari "foto" yang di tempel pada bilik kotak

Satu-satunya alasan trend ini dipandang murahan, pertama karena terdapat "foto orang" di kotak kemasannya.  Saya nggak tahu ini disengaja atau bukan, tapi logisnya mana mungkin foto diri sendiri di tempel pada susu kotak yang harganya tidak jauh beda dari harga air mineral, tapi kalau dipikir-pikir lebih baik saya beli air mineral, selain menyehatkan yang terpenting gak ada unsur-unsur trend murah-nya.

Bukan hanya itu, sudah terlihat murah, malah di tambah lagi dengan foto-foto yang penampilannya anti mainstrem dan sexy. Makin memandang buruk penilaian saya terhadap trend-trend seperti ini.

Kedua, dengan kemasannya yang sekali pakai, menandakan kalau minuman ini kemasannya tidak bisa di gunakan atau disiisi ulang lagi. Artinya harus di buang ke tempat sampah bukan. Tapi untuk orang-orang yang kreatifitasnya sangat tinggi, hal ini malah dijadikan sebagai ladang menunjukkan entitas diri agar tidak dipandang ketinggalan trend oleh orang lain.

Tidak sengaja merendahkan diri sendiri

Memang itu hanya sebatas template yang bisa digunakan siapa saja. Cuman jika dilihat dari segi konsep kontenya yang mayoritas diisi oleh perempuan. Menurut saya justru menjadi salah satu daya tarik si perempuan untuk menggambarkan begitu murahnya diri mereka. Terlebih dengan kondisi susu kemasan yang bisa saya temukan di supermarket mana saja dan setiap membelinya, saya selalu menanyakan, "kok gak ada foto perempuannya". Mungkin kalau hanya saya yang mengatakan seperti itu masih bisa untuk dipertimbangkan. Namun semisal jika semua orang berkata serupa? Seakan-akan itu menimbulkan pandangan baru di kalangan masyarakat dengan tujuan merendahkan kaum perempuan.

Meskipun telah diperingatkan, tetapi ada saja perempuan yang berprasangka teguh bahwa ini hanya sekedar konten atau "sok-sok mengomentari, padahal suka ngelihatnya". Yah secara visual konten ini memang merendahkan si perempuan. Namun alih-alih diberi nasehat, mendapatkan pengakuan dan viral itu jauh lebih menarik. Hingga tidak memperdulikan prospek negatif yang akan mereka terima kedepannya.

Pandangan sosial media yang semakin tidak etis

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline