Lihat ke Halaman Asli

Berbagi Mimpi Hitam

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku bertanya pada matahari:
"berapa bayaranmu sampai kau rela meminjamkan cahaya,
hingga manusia menyangka bahwa bulan menerangi malam mereka?
Aku berkata pada bulan:
"hey kau yang di atas sana, menyingkirlah dari duniaku!!
Kau merebut wibawa matahari demi secercah kegamangan cahaya yang kau pantulkan..
kau sebenarnya penipu yang baik..
memaksaku meminta hadirmu saat aku tak bisa melangkah dalam gelap.."
Aku hanya bisa bergumam ketika hendak berdiskusi dengan para bintang:
"alangkah bodohnya kalian, kalian begitu banyak..
tapi melawan bulan saja tidak sanggup..
apa kalian takut pada --yang hanya-- segumpal batu yang melayang di atas bumi
dan mengaku mempunyai cahaya??"
Tentang bumi?
aku menciumnya begitu mesra, memeluknya sangat erat..
tapi ia hanya diam, berputar..
menerima nasib menanggung beban kesombongan manusia.
sudah lama ia berkelana..
menancapkan tiang-tiang kehidupan di seluruh sudut kelemahan..
Lalu, manusia?
ah tak sudi aku berteman dengan mereka..
tak punya sayap, tak punya ekor..
Lebih baik aku diam saja..
ya, lebih baik aku diam saja!!

Ciganitri, 2013




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline