Lihat ke Halaman Asli

Inspire, Religious Beliefs and Consumer Behavior: From Loyalty to Boycotts

Diperbarui: 18 November 2018   19:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pribadi

Pendahuluan

Dalam dunia yang terus berubah dan semakin mengglobal, agama masih memainkan peran-peran yang cukup signifikan dalam memengaruhi perilaku sosial dan konsumen. 

Perilaku konsumen tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh aspek sosial, politik, dan ekonomi, tetapi juga dipengaruhi oleh cultural frameworks of consumer's environments (Willer, 2006). 

Menurut Reeves (2003), hal ini terkait dengan ketakutan atau  kebencian mereka terhadap hal yang berbeda dari diri kita sendiri (misalnya orang asing), terlebih lagi ketika agama adalah inti dari sebuah perbedaan.

Peristiwa pemboikotan yang menjadi objek pada penelitian ini bermula pada tahun 2005 ketika sejumlah surat kabar Denmark mempublikasikan karikatur Nabi Muhammad SAW yang menyiratkan bahwa Islam mengajarkan kekerasan dan mendukung terorisme.  

Karikatur tersebut tentu telah menyinggung umat Islam di seluruh dunia yang meyakini bahwa agama merupakan hal penting yang tak dapat terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari dan memicu krisis diplomatik di negara-negara Arab. 

Surat kabar Denmark yang telah menerbitkan karikatur menolak untuk meminta maaf dengan mempertahankan bahwa itu adalah cara untuk menunjukkan kebebasan dalam berekspresi. Namun, media Arab bersikeras bahwa publikasi karikatur Nabi Muhammad tidak ada hubungannya dengan kebebasan berekspresi.

Hampir empat bulan setelah karikatur itu diterbitkan, Timur Tengah mengamati sebuah reaksi yang tak terduga. Pada hari Jumat 20 Januari 2006, para ulama agama di seluruh Arab Saudi menyerukan untuk melakukan pemboikotan produk Denmark sebagai cara untuk bereaksi terhadap karikatur tersbut. 

Dalam beberapa hari, boikot besar-besaran untuk sejumlah merek produk Denmark dimulai di Arab Saudi. Hal ini juga didukung oleh negara lainnya seperti Mesir, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar, Oman, Aljazair, Bahrain, Yaman, Tunisia, Yordania, dan negara-negara lain di sekitar Timur Tengah saat umat Islam menunggu permintaan maaf untuk kartun (Maamoun dan Aggarwal, 2008).

Tujuan Penelitian

Tujuan dari jurnal penelitian ini adalah untuk mengembangkan model konseptual yang mengeksplorasi faktor-faktor yang menghubungkan antara tingkat religiusitas dalam keyakinan beragama dan perilaku pemboikotan yang dilakukan oleh konsumen terhadap produk tertentu. Konsep-konsep penting tertentu yang terkait dengan pemboikotan ini termasuk perilaku konsumsi merek global serta negara asal merek tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline