Harus diakui bahwa Jokowi memang memiliki Magic yang mampu dalam tanda kutip mengelabui orang banyak. Sosok Sederhana dan humble-nya seorang Jokowi mampu membuat jutaan orang percaya penuh pada dirinya bahwa Jokowi orang yang lurus selurus-lurusnya. Atau mungkin juga Jokowi sudah dianggap 100% sebagai Orang yang jujur apa adanya.
Sudah terlalu banyak orang yang amat sangat mengagumi Jokowi sehingga mereka tidak mampu lagi melihat Jokowi sebagai manusia biasa yang bisa saja melakukan berbagai kesalahan.
Di sisi lain, Jokowi yang paham bahwa dirinya sudah mampu menguasai hampir seluruh partai politik yang ada berikut para elitnya akhirnya membuat Jokowi amat terlalu percaya dirinya sendiri.
Jokowi semakin lama semakin jauh dari sosok yang mau mendengar aspirasi orang banyak.
Semakin lama jurang pemisah antara masyarakat luas dengan Jokowi semakin melebar. Hal ini terjadi karena Lingkaran Istana, Lingkaran Kekuasaan dan semua orang yang ada di sekeliling Jokowi merupakan pihak yang sama yaitu pihak yang sudah merasa sangat nyaman dengan posisinya.
Secara perlahan tapi pasti, mereka semua yang berada dalam lingkaran kekuasaan (apalagi PDIP dan kawan-kawannya) semakin menjelma menjadi "Bangunan" Status Quo.
Mereka jugalah yang "membentengi" Jokowi dari rakyat luas. Benteng itulah yang membuat Jokowi mulai menjadi "agak budeg" pendengarannya dan "agak rabun" penglihatannya.
YANG DIKUATIRKAN RAKYAT SELAMA INI TERHADAP JOKOWI MEMANG MENJADI KENYATAAN
Pada saat Jokowi berhasil memenangkan Pilpres 2014, pada saat itu di hampir seluruh masyarakat luas ada kekuatiran bahwa Jokowi akan menjadi Presiden Boneka dari partainya. Apalagi Ketum PDIP sudah menyebut Jokowi hanyalah Petugas Partai.
Faktanya kemudian memang terbukti berkali-kali bahwa Jokowi tidak berdaya menghadapi tekanan Partai Penguasa terutama PDIP dan Nasdem.
Saat pertama yang terjadi dimana Jokowi tidak berdaya pada saat KPK "dihancurkan" oleh PDIP bersama Polri pada tahun 2015. 2 Ketua KPK "dilucuti" dari jabatannya karena berani mengganggu kepentingan PDIP dan orang kuat Polri.