Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Ahokers Sering Lebay dan "Melecehkan" Jokowi?

Diperbarui: 1 Juli 2017   03:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dimana-mana (di seluruh dunia) yang namanya tokoh politik terkenal memang selalu memiliki pendukung setianya sehingga sebenarnya memang wajar kalau Ahok memiliki  cukup banyak pendukung.

Lazimnya mereka yang merupakan pendukung salah satu tokoh tertentu biasanya kurang menghargai tokoh lain yang sebenarnya lebih hebat atau lebih berkualitas dari tokoh yang dikagumi mereka. Hal itu disebabkan karena kedekatan emosional antara para pendukung dengan tokohnya yang umumnya kedekatan emosional tersebut datang dari kesamaan nasib, kesamaan ras, kesamaan agama dan lainnya.

Tokoh muslim dikagumi masyarakat muslim, tokoh Kristen dikagumi sesamanya,  Tokoh Jawa dikagumi orang Jawa, Tokoh Batak dikagumi orang batak dan seterusnya.  Hal itu memang lumrah dan alami.

Untuk Ahok, sebenarnya banyak kawan-kawan saya yang heran dan tidak percaya kalau ada yang menyebut dengan Ahok hebat. Mereka selalu bertanya : Hebatnya Ahok dimana?

Saya sendiri juga sebenarnya sama yaitu tadinya mempertanyakan kehebatan Ahok. Tapi akhirnya harus mengakui bahwa Ahok itu hebat karena memiliki banyak sekali pendukung setianya termasuk barisan konglomerat yang ada di belakangnya dan termasuk juga barisan media mainstream yang sejak tahun 2012 selalu saja mempercantik citra tokoh yang satu ini.

Meskipun tidak sepintar banyak tokoh lain, meskipun selalu tidak konsisten layaknya seorang pemimpin, tetapi ternyata Ahok banyak sekali yang mendukung dan dijadikan harapan besar bagi kalangannya untuk dapat berkiprah di pentas elit nasional. 

Peran media memang sangat berpengaruh dan berhasil membentuk Ahok sebagai sosok yang hebat di mata ratusan ribu penggemarnya. Begitu juga dengan dukungan para konglomerat di belakang Ahok yang mampu membuat Ahok seperti kebal terhadap Kasus Hukum (kasus Sumber Waras dan Reklamasi).

Ahok berbeda dengan Jusuf Kalla. Sengaja saya membuat komparasi dengan sosok JK agar lebih mudah membuat kesimpulan terhadap karakter pendukung Ahok atau yang sering disebut sebagai Ahokers.

Berbeda dengan Jokowi yang tidak umum memiliki Jokower atau JK yang tidak umum memiliki JKers, hanya Ahok satu-satunya tokoh di Indonesia yang punya pengikut yang bangga disebut sebagai Ahokers. Ini sebuah fenomena unik karena bila kita ukur dengan tolok ukur manapun, Prestasi Ahok itu hanya biasa-biasa saja.

Pada sosok JK, banyak pendukung setia JK menganggap tanpa JK, Jokowi tidak akan bisa menjadi Presiden RI. Mereka juga memandang JK sebenarnya lebih hebat dari Jokowi. Begitu juga dengan para pendukung Ahok. Di mata mereka Ahok lebih hebat dari Jokowi.

Untuk prestasi Ahok sendiri, bila dibanding  dengan Tri Rismaharini, secara pribadi  saya menilai kemampuan memimpin Ahok masih separuh dari kemampuan memimpin Tri Rismaharini.  Bahkan inovasi bu Risma seperti E-Budgeting dan Taman Kota di copas oleh Ahok.  Begitu juga dengan tokoh lainnya bila dibandingkan dengan Ahok, terlebih banyak lagi Jokowi.  Ahok masih jauh di bawah rata-rata mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline