Di masa pandemi ini, arus mobilisasi manusia, barang, jasa, dan uang mengalami pengurangan yang signifikan demi mencegah penyebaran vuris Covid-19. Akibatnya banyak orang-orang yang kesulitan mencukupi kebutuhan hidupnya sampai kehilangan penghasilan, karena perusahaan terpaksa memotong pengeluaran agar roda bisnis dapat terus berjalan dan masyarakat pun menjadi lebih berhemat dalam mengelola pengeluarannya.
Pada saat bersamaan gagasan pekerjaan Sampingan kembali masuk dalam daftar pencarian populer. banyak yang berlomba-lomba menghasilkan Cuan dari metode yang satu ini. Selain tidak akan sesulit pekerjaan utama, yang paling penting dari pekerjaan Sampingan adalah kita dapat memulai sendiri dan kita juga yang mengatur jalannya usaha yang kita jalankan. Yang sudah mulai start duluan dan yang lebih giat sudah menunjukkan hasil yang sangat memuaskan bahkan hasil yang diperoleh lebih tinggi dibanding pekerjaan utama.
Tentunya hal ini menarik perhatian banyak orang untuk mencoba menggelutinya. Pada minggu-minggu awal, kita mungkin masih merasa bersemangat mau ada tidaknya Cuan yang diperoleh, pengeluaran juga mulai bertambah karena merasa dengan adanya pekerjaan Sampingan dapa memberikan Cuan yang cukup. Namun setelah sekian bulan, kita mulai berasa lelah. bahkan bagi mereka yang masih memiliki pekerjaan utama mulai sulit mangatur waktu untuk pekerjaan utama, sampingan, dan kehidupan mereka. Beberapa diantara mereka mulai merasakan penurunan performa baik itu pekerjaan utama maupun sampingan. pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan Sampingan pun mulai menurun. Ini merupakan fenomena umu yang terjadi bagi mereka yang memulai usaha baru tanpa persiapan dasar.
Yang saya maksud dari persiapan dara ini adalah pemahaman mengenai hal yang akan mereka lakukan. Seperti pada kasus pekerjaan sampingan, banyak yang mengira kalau pekerjaan Sampingan itu yang mudah dan bisa menghasilkan cuan. Perlu dipahami, yang namanya pekerjaan sampingan bukan sekedar kerja santai dapat uang, tapi yang namanya pekerjaan Sampingan itu adalah suatu pekerjaan yang jika dilakukan tidak akan menimbulkan distraksi atau mengganggu konstrasi terhadap pekerjaan yang sudah menjadi rutinitas kita dan juga cuan dalam jumlah besar bukanlah tujuan utama.
Pekerjaan Sampingan itu lebih seperti memanfaatkan waktu luang untuk mendapat penghasilkan tambahan. Pekerjaan Sampingan tidak perlu dilakukan secara intens, yang penting tidak mengganggu kegiatan yang sudah menjadi rutinitas kita sehari-hari. Jika suatu saat terdapat masalah pada pekerjaan Sampingan kita ini, kita tidak akan menjadi beban pikiran. Namanya saja sudah sampingan, hanya untuk memanfaatkan waktu luang untuk menghasilkan uang dan juga sebagai sarana pengembangan diri.
Dengan memahami konsep ini, kita dapat mengetahui kondisi kita pada saat ini apakah bisa untuk mencari pekerjaan sampingan dan memilih pekerjaan Sampingan yang sesuai dengan kondisi saat ini hingga kedepanya. Dengan pemilihan yang tepat, kita bisa lebih mendalami pekerjaan yang akan kita mulai sehingga meminimalisir kerugian dan konsisten menghasilkan cuan sebagai bentuk motivasi untuk mengembangkan diri
Demikian penjelasan saya, karena ini berdasarkan pengalaman dan peristiwa yang saya amati di lingkungan sekitar saya. Semoga dapat dipahami dan bermanfaat, salam hangat dari saya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H