Oleh: Muh Ashari Juhardi
A.Pengertian Al-Mahdi Al-Mahdi memiliki arti sebagai pemberi petunjuk. Ibnu al-Atsir menyatakan bahwa arti dari al-Mahdi adalah seseorang yang ditunjukkan Allah pada kebenaran. Penggunaan kata al-Mahdi seringkali merujuk pada sebuah nama, sehingga secara umum telah menjadi nama yang umum digunakan. Al-Mahdi diartikan sebagai "memberi petunjuk serta bimbingan Allah Swt. untuk menyelamatkan manusia." Tuan Arsyad Thalib Lubis menjelaskan bahwa menurut lughat Arab, "Mahdi" merupakan isim maf'ul yang berarti orang yang mendapat petunjuk. Namun, kata tersebut juga dapat difungsikan sebagai isim fa'il, yang berarti orang yang memberikan petunjuk kepada orang lain dengan mengajarinya. Dengan penjelasan ini, kata "mahdi" dapat memiliki makna sebagai orang yang memberikan petunjuk atau orang yang mendapat hidayah dari Allah Swt. Meskipun kata al-Mahdi tidak langsung muncul dalam Al-Qur'an, namun terdapat kata-kata seperti al-muhtadi dan al-hadi yang memiliki makna serupa. Hal ini dapat ditemui dalam QS. Al-A'raf (7): 178.
Siapa saja yang Allah beri petunjuk, dialah yang mendapat petunjuk dan siapa saja yang Allah sesatkan, merekalah orang-orang yang merugi.Dan dalam QS. Ar-Ra'd (13):178
Orang-orang yang kufur berkata, "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Nabi Muhammad) suatu tanda (mukjizat) dari Tuhannya?" Sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad) hanyalah seorang pemberi peringatan dan bagi setiap kaum ada pemberi petunjuk.B.Pendapat -- pendapat keyakinan mengenai kemunculan Al-Mahdi1)Ahlus Sunnah wal Jamaah tidak berbeda pendapat mengenai Al-Mahdi. Keyakinan mereka sesuai dengan keterangan hadis yang shahih. Menurut mereka, Al-Mahdi adalah seorang penguasa saleh yang diutus oleh Allah SWT untuk memenuhi dunia dengan keadilan, sebagaimana sebelum itu dunia dipenuhi oleh kezaliman dan kesewenang-wenangan. Dia juga sekaligus menjadi pembaharu (mujaddid) bagi agama ini. Ibnu Khaldun mengatakan dalam Mugaddimah-nya, "Perlu diketahui, pendapat yang terkenal di kalangan ulama sepanjang masa adalah di akhir zaman nanti pastilah akan muncul seorang pria yang berasal dari golongan Ahlul Bait, yang membuat agama Islam menjadi kuat dan memunculkan keadilan serta diikuti oleh kaum muslimin. Pria itu pun menguasai kerajaan-kerajaan Islam. Dia disebut Al-Mahdi. Munculnya Dajjal dan kejadian-kejadian setelahnya juga termasuk di antara delapan tanda-tanda hari kiamat, menurut kitab Ash-Shahih. Isa pun turun setelah munculnya Al-Mahdi untuk membunuh Dajjal atau turun bersamaan dengan munculnya Al-Mahdi dan bahu-membahu dalam membunuh Dajjal. Isa pun menjadi makmum dalam salat yang diimami oleh Al-Mahdi.2)Kaum Syiah Imamiyah meyakini bahwa Al-Mahdi adalah imam mereka yang terakhir, yakni imam kedua belas yang bernama Muhammad bin Al-Hasan Al-Askari. Menurut mereka, dia adalah keturunan Husain bin Ali, bukan keturunan Hasan. Mereka juga meyakini bahwa Muhammad bin Hasan Al-Askari masuk ke dalam ruang bawah tanah Samira sejak lebih dari seribu seratus tahun yang lalu, sewaktu masih berusia lima tahun. Mereka juga meyakini bahwa dia ada di tengah-tengah manusia, tetapi tidak terlihat. Dialah Al-Mahdi yang mereka nanti-nantikan kembalinya. Padahal, tidak ada dalil yang menunjukkan hal itu, baik dalam Al-Qur'an maupun dalam sunah Rasulullah saw. Bahkan, tidak ada satu riwayat pun dari ulama kita yang menerangkan pendapat atau keyakinan semacam ini.C.Perspektif sunni syiah tentang Imam Mahdi Meskipun seluruh umat Islam sepakat akan kedatangan Imam Mahdi pada akhir zaman berdasarkan hadis yang dianggap mutawatir, seperti dijelaskan sebelumnya, namun terdapat perbedaan pendapat mengenai identitas dan kelahiran Imam Mahdi. Perbedaan pandangan ini timbul karena variasi dalam rujukan dan interpretasi terhadap hadis yang dijadikan sebagai referensi. Dalam menanggapi isu Imam Mahdi, kalangan Sunni terbagi menjadi tiga. Pertama, mereka yang berpendapat bahwa Imam Mahdi berasal dari keturunan Fatimah az-Zahra, yang sering disebut ahlulbait dan memiliki nama yang sama dengan Nabi Muhammad Saw. Mereka meyakini bahwa Imam Mahdi akan muncul pada akhir zaman, dan pandangan ini dianut oleh mayoritas Ahli Sunnah wal Jama'ah. Beberapa di antara mereka menambahkan bahwa nama ayah Imam Mahdi sama dengan nama ayah Nabi Muhammad Saw, yaitu Abdullah. Kedua, ada pandangan bahwa Imam Mahdi hanya merupakan figur penyelamat umat manusia. Dengan demikian, tidak diwajibkan bagi Imam Mahdi untuk berasal dari keturunan Fatimah az-Zahra, yang jelas ia adalah seorang Muslim. Jadi tak heran, jika sejak abad pertama Hijriah sudah sangat banyak orang yang mengaku dan disebut sebagai Imam Mahdi. Ketiga, ada pandangan bahwa Imam Mahdi bukanlah figur tertentu tetapi merupakan simbol kemenangan kebenaran atas kebatilan atau kemenangan keadilan atas ketidakadilan. Pendapat ini banyak dianut oleh pemikir modern. Sementara di kalangan Syi'ah, terdapat perbedaan pendapat mengenai Imam Mahdi sesuai dengan keyakinan masing-masing golongan. Dalam konteks ini, terlihat tiga arus besar golongan Syi'ah yang mengklaim sebagai yang berhak menjadi Imam Mahdi. Pertama, golongan Kaisaniyah memandang Muhammad bin Hanafiah, putra Ali bin Abi Thalib, sebagai Imam Mahdi. Kedua, kelompok Syi'ah Isma'iliyah, yang dikenal sebagai as-Sabiyah (Syi'ah Tujuh Imam), mengklaim Isma'il bin Ja'far as-Sadiq sebagai Imam Mahdi. Ketiga, Syi'ah dua belas atau Syi'ah Imamiyah meyakini bahwa Imam Mahdi al-Muntadhar adalah Imam kedua belas yang bernama Muhammad bin Hasan al-Mahdi. Ayahnya adalah Muhammad bin al-Hasan al-Askari, yang berasal dari garis keturunan Imam Ali al-Hadi, Imam Muhammad al-Jawad, Imam Ali Ar-Ridha, Imam Musa al-Kadzim, Imam Jafar Ash-Shodiq, Imam Muhammad al-Baqir, Imam Ali ZainalAbidin, Imam al-Husain, hingga Imam Ali bin Abi Thalib as. Imam Mahdi versi golongan Syi'ah dua belas dilahirkan pada tanggal 15 Sya'ban 255 H di Samarra, lima tahun sebelum wafatnya Ayahnya. Kelahirannya terjadi pada masa pemerintahan al-Muhtadi, dari dinasti Bani Abbas. Periode ini ditandai oleh kekacauan dan konflik, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ath-Thabari, "Pada masa pemerintahan al-Muhtadi, seluruh dunia Islam diliputi oleh fitnah." Imam Mahdi disembunyikan dan dilindungi dengan rahasia karena adanya kekhawatiran terhadap keselamatannya, serta untuk memenuhi janji Allah SWT yang diwarisi oleh para Imam dari kakek mereka, Nabi Muhammad Saw. Penganut aliran Syi'ah Imamiyah Istna Asyariyah meyakini bahwa hingga saat ini, Imam Mahdi masih ada, tetapi kehadirannya tidak terlihat oleh kebanyakan manusia (gaib), kecuali oleh orang-orang tertentu dalam kondisi tertentu. Pada suatu waktu nanti, dengan izin Allah, beliau akan muncul dan membawa keadilan yang meliputi seluruh dunia. Berkaitan dengan hal yang gaib, kalangan Syi'ah membaginya menjadi dua kategori, yaitu gaib syugro (gaib kecil) dan gaib kubro (gaib besar). Gaib syugro berlangsung selama 69 tahun, dimulai dari tahun 260 H/872 M hingga tahun 329 H/941 M. Kegaiban kecil ini terjadi karena sejak masa kanak-kanak dan sebelum memegang jabatan imamah, beliau tidak pernah terlihat oleh orang-orang. Pada masa gaib kecil, para pengikut Ahlubait berinteraksi dengan Imam Mahdi melalui empat wakil khusus (naib khas). Pertama, ada Usman bin Said al-Umari, yang menjadi sahabat Imam Ali Hadi as dan Imam Hasan Askari as. Kedua, Muhammad bin Usman al-Umari, putra dari wakil khusus pertama, yang masa kenaibannya berakhir pada tahun 305 H. Ketiga, Abdul Qasim Husain bin Ruh an-Naubakhti, seorang ulama terkemuka Syi'ah yang memegang kenaiban hingga tahun 326 H. Dan yang keempat, Ali bin Muhammad as-Sammarri, yang menjalankan tugas kenaiban hingga tahun 329 H. Beberapa hari sebelum wafatnya wakil terakhir, Imam Mahdi as menyampaikan pesan yang menyatakan bahwa gaib besar telah dimulai. Sejak saat itu (tahun 329 H/941 M hingga Allah Swt. berkehendak untuk mendatangkan Imam Mahdi), beliau mengalami masa gaib besar. Pada masa ini, kalangan Syi'ah Ahlubait dalam urusan syariat dan pemerintahan harus merujuk kepada para wakil umum (naib 'am) beliau, yaitu para faqih adil yang memiliki wawasan luas.Agar memperkuat keyakinan mereka tentang gaibnya Imam Mahdi, pengikut Syi'ah Imamiyah Istna Asyariyah memberikan argumentasi dengan merujuk pada hadis-hadis Nabi Muhammad Saw., di antaranya sebagai berikut:"Seandainya usia dunia tidak tersisa kecuali satu hari niscaya Allah akan memanjangkan hari itu hingga datang seorang laki-laki dari keturunanku untuk memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana telah dipenuhi dengan kezhaliman"Di samping hadist tersebut, banyak lagi hadist-hadist lain tentang Imam Mahdi yang diriwayatkan oleh Imam Syi'ah Istna Asyariyah juga Imam Ali bin Abi Thalib, Imam Hasan dua hadist, Imam Husain sebanyak lima hadist, Imam As-Sajjad (Ali Zainal Abidin) sebanyak sembilan hadist dan Imam al-Baqir (Muhammad bin Ali) meriwayatkan tujuh belas hadistKeyakinan tentang kedatangan Imam Mahdi bagi kelompok Syi'ah Isna Asyariyah merupakan salah satu prinsip keagamaan yang wajib diyakini oleh mereka sebagai kebenaran. Hal ini tidak hanya disebutkan dalam beberapa hadis, tetapi juga ditemukan dalam al-Qur'an yang mengungkapkan tentang masalah ini, antara lain dalam QS. Al-Kahfi (18): 11-12, dan 25 yang artinya:11. Maka kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu. 12. Kemudian kami bangunkan mereka, agar kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lama mereka tinggal (dalam gua itu). 25. Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun danditambah sembilan tahun (lagi)Selain ayat-ayat di atas, mereka juga mengetengahkan QS. As-Shaffat (37): 142-144 tentang Nabi Yunus yang artinya sebagai berikut:Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah. Niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Menurut pandangan golongan Syi'ah Isna Asyariyah, ayat-ayat tersebut merupakan bukti bahwa Allah Swt. memiliki kehendak untuk memperpanjang umur seseorang hingga pada batas waktu tertentu. Terdapat beberapa ayat yang menceritakan tentang penghuni gua yang mati selama tiga ratus sembilan tahun dan kemudian dihidupkan kembali. Kisah Nabi Yunus as. juga disebutkan, bahwa jika tidak bertasbih, akan tetap hidup dalam perut ikan hingga hari kiamat. Ada juga kisah Iblis, yang durhaka kepada Allah Swt., memohon usia yang panjang, dan sampai saat ini masih hidup, bahkan ditangguhkan hingga hari kiamat, serta dapat berkomunikasi dengan pengikut-pengikutnya. Nabi Isa juga, menurut riwayat yang shahih, masih hidup hingga sekarang dan akan datang sebelum tibanya hari kiamat. Sehingga, tidak ada alasan untuk meragukan atau merasa heran terkait dengan kedatangan Imam Mahdi sebelum hari kiamat, yang akan membawa keadilan bagi seluruh umat manusia setelah sebelumnya dunia ini dipenuhi oleh kezaliman dan kekejaman.D.Kebodohan syiah rofidhoh terhadap Imam Mahdi Imam Ibnu Qoyyim menyatakan bahwa golongan Rofidhoh Imamiyah memiliki pandangan yang berbeda, yaitu mengenai Mahdi. Menurut pandangan mereka, Mahdi adalah Muhammad bin Hasan Al-Askari, yang menurut mereka lahir pada tahun 256 Hijriyah dan merupakan keturunan Husain bin Ali bin Abi Tholib, bukan dari keturunan Hasan bin Ali bin Abi Tholib. Menurut keyakinan mereka, Mahdi ini telah masuk ke dalam gua bernama Sardab atau celah Saamiro sejak lima ratus tahun yang lalu, dan tidak terlihat oleh sosoknya. Mereka setiap hari menunggu Mahdi keluar dari gua tersebut, menyiapkan seekor kuda di depan gua sebagai tunggangannya, dan memanggilnya dengan berteriak, "Wahai tuan kami, keluarlah! Keluarlah kepada kami!" Sehingga, menurut Ibnu Qoyyim, keyakinan mereka ini menjadi aib dan bahan tertawaan bagi orang berakal. Syaikhul Islam juga menjelaskan bahwa sosok Mahdi versi Syiah, yaitu Muhammad bin Hasan, merupakan tokoh fiktif yang tidak ada dalam kehidupan nyata. Sama seperti kebodohan sebagian manusia yang mana dari tahun ke tahun ada saja yang mengaku dirinya sebagai Mahdi atau menghabarkan bahwa Mahdi telah muncul atau akan muncul sebhtar lagi dan seterusnya, Kemunculan Mahdi menurut ajaran Syiah merupakan tanda kiamat besar dan hanya akan muncul di akhir zaman, pada masa penuh kedzaliman dan ketidakadilan, membawa misi keadilan dan kemakmuran.E.Dalil -- dalil kedatangan Imam Mahdi perspektif Sunni dan Syiah Seperti yang diuraikan dalam Islam, keyakinan tentang kedatangan imam mahdi sebagai juru selamat di akhir zaman menjadi kuat di kalangan ahli sunnah maupun syi'ah. Kepercayaan ini didasarkan pada sejumlah hadis Nabi Muhammad Saw. yang dianggap mutawatir oleh sebagian besar ulama sunni dan syi'ah, yang menyatakan bahwa imam mahdi akan muncul pada akhir zaman. Diantara dalil-dalil tersebut sebagai berikutDalil-dalil kedatangan Imam Mahdi menurut SunniDiriwayatkan oleh ibnu mas'ud RA, Rasulullah Saw bersabda: "Dunia tidak akan hilang atau tidak akan lenyap hingga seseorang dari Ahlul Baitku menguasai bangsa Arab, namanya sama dengan namaku."Diriwayatkan dari Zirr, dari Abdillah, katanya Nabi SAW bersabda: "Seandainya dunia hanya tinggal sehari, Allah pasti akan memanjangkan hari itu sampai Allah mengutus seorang laki-laki dariku, atau dari keluargaku, yang namanya sama dengan namaku , dan nama ayahnya sama dengan nama ayahku." (HR.Ahmad)Nabi SAW juga bersabda "Seandainya masa ini tidak lagi kecuali sehari, Allah pasti mengutus seorang lak-laki dari keluargaku yang memenuhi keadilan, sebagaimana dunia sebelum dipenuhi kezaliman. (HR. Ahmad)Dalam hadis lain Nabi SAW bersabda: "Dunia tidak musnah sebelum Arab dipimpin oleh seorang laki-laki dari keluargaku, yang namanya sama dengan namaku."(HR. Abu Dawud)Dari Ummu salamah berkata berkata: "Aku mendengar Rasulullah Saw menyatakan Imam Mahdi dari pada keturunanku, yaitu daripada anak (keturunan) Fatimah"Dari hadis-hadis tersebut maka dapat di simpulkan bahwa pandangan ahli sunnah terhadap Imam Mahdi seperti berikut:1.Imam Madi adalah keturunan dari ahlu bait Nabi Muhammad Saw2.Nasab Imam Mahdi adalah garis keturunan Fatimah, putri Nabi Saw.3.Imam Mahdi akan benar-benar diutus oleh Allah Swt pada akhir zaman. Sehingga Nabi Muhammad Saw sendiri menegaskan, dunia tidak akan sirna dan kiamat, sebelum diutus seorang Imam Mahdi. Bahkan jika umur dunia tidak berbaki kecuali sehari, Allah Saw akan panjangkan hari itu demi mengutus Imam Mahdi.4.Nama Imam Mahdi adalah Muhammad, sama dengan Nabi kita, Muhammad Saw.5.Nama ayah Imam Mahdi adalah Abdullah, sama dengan nama ayah Nabi Muhammad Saw.6.Imam Mahdi adalah khalifah atau imam seluruh umat manusia7.Imam Mahdi diutus selepas bumi dipenuhi dengan kezaliman, ketidakadilan, permusuhan dan peperangan. Dia mampu mengembalikkan segala keadaan sehingga bumi dipenuhi dengan kebaikan, kesejahteraan dan keadilan.Dalil-dalil kedatangan Imam Mahdi menurut Syiah Dalam kitab-kitab syiah disebutkan beberapa dalil tentang Imam Mahdi, dari al-Quran maupun hadis. Pada pandangan syiah, perbicangan perihal Imam Mahdi adalah perihal perbincagan penting dalam Islam. Karena, kepercayaan ini adalah sebagian dari rukun iman yaitu (al-imamah) dan wajib dipercayai sebagaiman kepaercayaan kepada rukun iman yang lain. Oleh karena itu Rasulullah Saw dan Imam Ali sendiri menerangkan tentang kewujudan Imam Mahdi yang akan datang pada akhir zaman. Menyentuh peristiwa kedatangan Imam Mahdi. Antara lain dalil-dalinya1)Ayat-ayat al-QuranDalam surah Hud, ayat 86:
"Apa yang tersisa (dari keuntungan yang halal) yang dianugerahkan Allah lebih baik bagimu jika kamu orang-orang beriman.Syiah memberi maksud "Baqiatullah" sebagai Imam Mahdi yang akan turun pada akhir zaman. Ini sependapat dengan imam Baqir bin ja'far shadiq: "perkataan pertama yang akan diucapkan oleh Al-Qaim ( Imam Mahdi) ketika keluar adalah ayat tersbut kemudian berkata " sayalah Baqiyatullah, Hujjah, dan khalifah terhadap kamu sekalian", setiap orang pada ketika itu berkata kepadanya " selamat atas kamu, wahai Baqiyatullah di muka bumi".Seorang dari ulama syiah imamiyah bernama Abu Mansur At-Thabrisi dalam kitab Al-Ihtijaj menuliskan laporan dari Imam Ali " Baqiyatullah adalah Imam Mahdi dimana dia akan datang selepas masa ini. Dia akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagaiman dunia dipenuhi dengan kezaliman".Surah ar-Rad ayat 7
Orang-orang yang kufur berkata, "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Nabi Muhammad) suatu tanda (mukjizat) dari Tuhannya?" Sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad) hanyalah seorang pemberi peringatan dan bagi setiap kaum ada pemberi petunjuk.Ayat ini menunjukkan, tiada zaman tanpa seorang imam dan Imam Mahdi adalah imam terakhiryang akan datan pada akhir zaman. Ayat ini berkesesuaian dengan laporan berikut:Imam Baqir ditanya tentang maksud dari ayat tersebut lalu beliau menjawab "Al-Munzir adalah Rasulullah Saw, dan Al-Hadi adalah Ali untuk setiap waktu dan zaman, terdapat seorang imam dalam kalangan kami (Ahli Bait) yang akan memberi petunjuk, sesuai dengan syariat Rasulullah Saw".Setelah Syeikh At-Thabrisi menulis laporan ini, beliau mengatakan, terdapat sebuah hadis Nabi Saw yang dilaporkan oleh syiah dan ahli sunnah yang menjelaskan dan menguatkan laporan dari imam Baqir ini. Didalam hadis mengatakan "Jikalau usia dunia tidak tersisa kecuali tinggal sehari. Maka Allah akan memanjangkan hari sehingga seorang yang sholeh dari ahli baitku bangkit. Beliau akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana dunia dipenuhi dengan kezaliman dan kekejaman".Surah al-Anbiya ayat 105
Sungguh, Kami telah menuliskan di dalam Zabur496) setelah (tertulis) di dalam a-ikr (Lauh Mahfuz) bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh.Syeikh At-Thabrisi menafasirkan ayat tersebut "hamba-hambaku yang saleh adalah Nabi Muhammad Saw beserta keluarga nya (Ahlul Bait)Dalam kitab tafsir Syeikh Al-Qumy dan kaitanya dengan ayat ini disebutkan, sudah dijelaskan, semua kitab yang berasal dari langit disebut sebagai zikr, manakala maksud dari dunia akan diwarisi oleh para hamba-hamba yang saleh adalah Al-Qaim (Imam Mahdi) dan para pengikutnya.Surah At-Taubah ayat 33:
Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan (membawa) petunjuk dan agama yang benar agar Dia mengunggulkannya atas semua agama walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.Dalam tafsir Al-Bayan fi Tafsir Al-Quran Ayatollah Al-Kui menjadikan ayat ini sebagai dalil syiah tentang wujudnya Imam Mahdi yang akan turun pada akhir zaman.Itulah beberapa ayat yang dijadikan landasan dan dalil syiah menetapkan Imam Mahdi melalui ayat-ayat al-Quran.2)Dalil-dalil hadisDari Jabir Al-Ansari, Rasulullah Saw mengatakan "Al-Mahdi itu daripada keturunanku. Namanya adalah namaku, gelarnya sama dengan gelaranku. Dialah yang paling menyerupai aku dari segi rupa paras dan perilaku. Dia akan ghaib (menghilang) dan akan berlaku kekacauan dimana segala umat akan sesat dalamnya. Dia akan disambut bagaikan bintang yang berkilau, dan dia akan memenuhi dunia ini dengan keadilan yang sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan kejahatan.Daripada Ja'far dan saat ini, Rasulullah saw. Menyatakan, "Al-Qaim (Imam Mahdi) berasal dari keturunananku. Namanya sama dengan namaku, gelarannya sama dengan gelaranku, akhlaknya sama dengan akhlakku, dan sunnahnya sama dengan sunnahku. Dia akan menegakkan agamaku (Islam) dan syariatku. Dia mengajak kembali kepada kitab Tuhan Azza wa Jalla. Siapa yang taat kepadanya maka sungguh dia metaati aku, siapa yang durhaka kepadanya, maka sungguh, dia sudah mendurhakai aku, siapa yang mengikarinya ketika ghaib (menghilang), maka sungguh dia sudah mengikari aku".Dari ja'far, Nabi saw. menyatakan, "Sesiapa yang ingkar terhadap Al-Qaim (Imam Mahdi) yaitu keturunanku pada ketika dia ghaib, maka dia mati dalam kematian yang jahilDari Jabir Al-Ansari yang berkata, "Aku Masuk menemui Fatimah anak Rasulullah saw., dan di antara tangan nya terdapat papan yang tertulis nama-nama yang diberikan wasiat daripada anak-anaknya yang berjumlah 12 orang di mana yang terakhir antara mereka adalah Al.- Qaim (Imam Mahdi) dari keturunan Fatimah"Dari Abu Ja'far, Rasulullah saw. Menyatakan, "Dari anak-anakku terdapat 12 orang pemimpin yang mulia. Mereka dalam kalangan muhaddatsun (diberikan ilham) dan diberikan pemahaman. Imam terakhir dari mereka adalah Al-Qaim (Imam Mahdi). Dalil-dalil tersebut hanyalah sebagian hadis Rasulullah Saw yang mengabarkan kedatangan Al-Mahdi. Masih banyak lagi hadis yang mengabarkan hal tersebutF.Tanda-tanda kemunculnya Imam Mahdi Dalam kitab-kitab hadis sering disebutkan tanda-tanda kedatangan Imam Mahdi Dan juga tanda-tanda kiamat. Keduanya tidak boleh bercampur. Adapun tanda-tanda kedatangan Imam Mahdi antara lain adalah:1)Teriakan di langit yang menyeru kepada manusia bahwa hujjah Allah telah datang.2)Gerhana matahari dan bulan yang tidak wajar,3)Perpecahan umat manusia,4)Huru hara dan kekacauan di mana-mana,5) Kematian merah (pembunuhan) dan putih (virus atau penyakit) di mana-mana,6)Datangnya Dajjal,7)Masyarakat yang menjauhi ulama bagai domba yang lari dari srigala,8)Wanita yang menyerupai lelaki dan lelaki yang suka menyerupai wanita. Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Ahlulbait, ia akan muncul ketika dunia telah siap menerima pemerintahan Allah dan ketika syarat-syarat telah sesuai dengan gagasan atas pemerintahan sejati, maka Allah akan mengizinkannya guna melangsungkan revolusi sempurnanya. Ia akan muncul di Makkah dan seorang penyeru Allah akan mengumumkan ke seluruh dunia bahwa Imam telah muncul. Sejumlah orang terpilih, yang jumlahnya dalam banyak hadis sekitar 313 orang, menjadi orang-orang pertama yang memenuhi seruannya dan akan berkumpul di sekitar Imam bak serbuk besi yang menempeli magnet pada saat-saat pertama kemunculannya. Imam ash-Shadiq as meriwayatkan: "Ketika Imam Zaman muncul, golongan muda dari pengikutnya, tanpa penunjukkan terlebih dulu, akan bangkit dan sampai di Makkah di gelapnya malam". Pada waktu itu, al-Mahdi akan menyerukan kepada seluruh dunia untuk bergabung dengan gerakannya. Orang-orang yang telah menderita dan putus asa atas situasi tersebut akan berkumpul di sekelilingnya dan memberikan bai'at kepadanya. Dalam sekejap sejumlah pasukan besar yang terbangun dari kesadaran, pengorbanan, dan orang-orang reformis di dunia akan siap dipimpin olehnya. Imam al-Baqir dan imam ja'far ash-Shadiq telah menceritakan para pembela al-Qa'im al-Mahdi sebagai berikut: Mereka akan menduduki jurusan timur dan barat dunia serta membawahi semuanya atas perintahnya. Setiap anggota tentara ini memiliki kekuatan empat puluh orang kuat manusia. Hati mereka lebih keras ketimbang batangan besi sehingga gunung besi yang menghadang barisan mereka kepada tujuan, akan mereka atasi dengan kekuatan batin mereka. Mereka akan meneruskan perjuangan sampai ridha Allah diperoleh. Pada saat itu, para penguasa yang arogan dan penuh dosa, yang tidak memiliki kesadaran bahkan merasakan ancaman, akan maju melawan seraya menyeru kepada semua kekuatan oposisi dari para pengikut mereka sendiri. Namun laskar keadilan dan reformasi yang merasa jijik dan muak terhadap kezaliman dan penganiayaan yang dilakukan para durjana, mengambil keputusan untuk menyerang mereka secara serentak dan upaya habis-habisan. Dengan pertolongan dan sanksi Allah, laskar al-Mahdi akan menyapu habis mereka. Kekaguman dan ketakutan akan menghinggapi orang-orang yang selamat yang akhirnya tunduk seutuhnya kepada kebenaran, pemerintahan yang adil. Adapun hal-hal yang dapat mempercepat kedatangan beliau adalah sebagai berikut: Pertama, kesiapan dan penantian umat manusia yang telah putus asa dengan siapa saja yang pernah mengaku berjanji menjadikan hidup mereka lebih baik. Kedua, semakin berkembangnya pengetahuan umat manusia dan segala yang berkaitan dengan kemajuan. Misalnya dalam masalah komunikasi, karena saat Imam Mahdi datang nanti suaranya dapat disampaikan ke seluruh penjuru dunia melalui sarana komunikasi modern. Imam Shadiq as berkata, "Di akhir zaman nanti, seorang mukmin di barat akan dapat melihat dan bertemu dengan saudara seimannya di timur." Ada kemungkinan yang dimakud beliau adalah sarana komunikasi saat ini. Ketiga, terbentuknya pasukan-pasukan kuat yang beriman Karena Imam Mahdi pun juga membutuhkan pasukan yang mendukung berjalannya misi beliau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H