OLEH: Muh. Renaldi Muslimin
Dalam studi Al-Qur'an, penting untuk memahami bagaimana Al-Qur'an dikumpulkan dan disusun. Bagian ini akan membahas konsep jam' dan tadwn serta sejarah pengumpulan Al-Qur'an pada masa Nabi Muhammad Saw., Ab Bakar, Umar bin Khattab, Uthmn bin 'Affn, dan Ali bin Abi Thalib.
Pengertian Jam
Etimologis, kata jam'berasal dari kata jama'a yajma'u dalam bahasa Arab, yang berarti mengumpulkan atau menghimpun. Dalam konteks jam'ul qur'an, jam' memiliki dua pengertian menurut pendapat Syaikh Manna Al-Qaththan:
Pengumpulan melalui Hafalan:
Salah satu makna jam' adalah menghafal Al-Qur'an dalam hati. Orang yang disebut pengumpul Al-Qur'an (jumma'ul qur'an) adalah orang yang menghafalkan Al-Qur'an. Ini merupakan praktik yang diterapkan oleh Nabi Muhammad Saw. Surat Al-Qiyamah ayat 16-19 menyampaikan pesan ini. Ia menunjukkan betapa seriusnya Rasulullah dalam menghormati pesan Allah untuk tidak membaca Al-Qur'an sebelum Jibril selesai membacanya.
Pengumpulan melalui Penulisan Pengumpulan juga mencakup menuliskan Al-Qur'an, baik dengan pemisahan antara ayat dan surat atau hanya ayat-ayatnya, dan menyusunnya dalam lembaran yang berbeda. Dari definisi ini, jam'ul qur'an adalah proses menghafal dan menuliskan Al-Qur'an.
Pengertian Tadwn
Etimologis, kata tadwn berasal dari kata dawwana yudawwinu yang berarti mencatat, menulis, atau membukukan. Tadwnul qur'an adalah proses penulisan dan penyusunan ayat-ayat Al-Qur'an dalam bentuk kumpulan lembaran.
Periodisasi Pengumpulan Al-Qur'an: Pada Masa Nabi Saw.