Lihat ke Halaman Asli

Strategi BTN Meminimalisir Kritikan Bila Kalah dari Arab Saudi

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kejadian beberapa hari belakangan yang terus berkembang pesat dalam pembentukan timnas kali menurut saya adalah sebuah strategi dari BTN untuk meminimalisir kritikan pedas bilamana Timnas kalah saat melawan dari Arab Saudi.

Beberapa aspek tersebut antara lain pelatih Timnas Blanco yang dipecat akibat terlalu keras terhadap pemain ISL yang kualitasnya no 1 di Indonesia ini dengan tidak memberi toleransi untuk LELAH karena perjalanan jauh , perebutan Manager Timnas yang masih belum fix dll merupakan sebuah indikasi awal untuk membentuk opini timnas ini meski diisi pemain terbaik ISL tidak bisa maksimal  karena kendala2 diatas yang sengaja diciptakan.

Arab Saudi merupakan negara yang sudah tertata rapi sepakbolanya dan termasuk raksasa Asia , bahkan dalam beberapa pertandingan terakhir Indonesia sangat sulit menjinakan Arab meskipun sudah diisi pemain2 terbaik dan tanpa ada ganguan non teknis saat bertanding.

Meminimalisir kritikan terhadap Timnas kali ini dirasa perlu demi menaikan popularitas ISL sendiri ,dalam beberapa kesempatan sebelum ini pemberitaan ada upaya pengkerdilan pemain2 IPL yang banyak mengisi timnas kala itu dengan menyebut TARKAM dan membandingkan dengan pemain2 KELAS WAHID yang berlaga di ISL . Dengan fakta diatas maka beban berat kali ini ada di pundak para pemain2 ISL bila sampai kalah melawan Arab Saudi  maka mau ditaruh dimana muka para pemain ini yang disombongkan oleh pihak2 yang berkepentingan .

Dengan realitas di atas kertas kualitas Arab Saudi diatas Indonesia , Pemain Timnas Indonesia sudah pemain terbaik di Indonesia , dan bermain di kandang sendiri rasa rasanya serentetan kendala timnas yang sengaja diciptakan ini demi MEMINIMALISIR KRITIKAN TERHADAP TIMNAS sangat bisa dipahami.....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline