Lihat ke Halaman Asli

Pembodohan Publik oleh Fatinistic demi Popularitas Fatin (?)

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sengaja saya mengambil judul seperti artikel penulis lain. Hanya saja saya tambahakan tanda tanya dalam kurung, (?). Sebenarnya saya ingin menanggapi artikel tersebut di kolom komentar, tapi entah mengapa di hape saya tidak ada tombol untuk menanggapinya. Apakah disetting supaya tidak bisa saya komentari atau bagaimana, entahlah.

Saya akan mengutip beberapa tulisannya untuk saya tanggapi.

Kutipan:
"Tak hanya dilakukan oleh pelakonnya saja, teknik Carsen alias Cari Sensasi ini juga sering dilakukan oleh para penggemar sang penghibur. Seolah takut bila pamor sang idola merosot, dibuatlah sensasi murahan demi mengangkat kembali nama idola mereka.

Seperti yang dilakukan Fatinistic, sudah kadung banyak pencitraan demi pencitraan yang mereka lakukan, tujuannya apalagi kalau bukan mengangkat citra idolanya. Fatinistic seakan phobia, kalau sehari saja media tidak memberikan kabar tentang idolanya.

Pencitraan paling terkenal dari segerombolan orang ini adalah “Bruno Mengupload Video Fatin ke Site Pribadinya” sensasi ini heboh sekitar januari silam. Tak ayal, puluhan situs berita dalam neger yang memang kurang selektif dalam membuat berita dengan mudah tertipu dengan sensasi murahan ini. Pamor Fatin pun menyeruak seketika kala itu, pamor yang didapatkan dengan cara yang instan.

Tanggapan:
Apa yang dilakukan oleh fatinistik itu adalah hal yang wajar. Mereka tidak mengupload video porno idola mereka atau memberitakan hal-hal negatif tentang idola mereka. Yang mereka lakukan hanya mengupload video idola mereka sedang bernyanyi. Adapun berita tentang “Bruno Mengupload Video Fatin ke Site Pribadinya” itu sudah dikonfirmasi langsung oleh sang Idola, dia mengatakan bahwa dirinya sebatas senang, tapi dia juga tidak mau kege-eran menanggapinya, karena dirinya juga tidak tahu siapa sesungguhnya yang mengupload. Sensasi ini tidak bisa dibilang murahan atau mahalan, karena mungkin awalnya sang penggemar hanya ingin mengenalkan sang idola pada penyanyi aslinya, Bruno Mars. Atau bisa jadi ada kru RCTI atau kru X-Factor yang sengaja memberitakan hal tsb agar rating acaranya naik pada saat itu. Tapi, pertanyaannya adalah, jika Fatin tidak punya value (nilai), mengapa harus Fatin yang diupload dan digembar-gemborkan? Mengapa tidak peserta lainnya?
Jadi, apa yang dilakukan penggemar itu masih dalam tahap wajar, bukan sesuatu yang mesti dirisaukan. Lagipula, sesuatu yang diupload dan diberitakan secara heboh itu bisa menghibur banyak orang kok, bukan membuat resah (kecuali hatinya memang resah). Jadi masalahnya di mana?

Kutipan:
"Tentu pemutar balikan fakta ini membuat kita bertanya, sebegitu mudahnya orang Indonesia percaya dengan hal yang sebenarnya mudah saja dilacak. Ckckck."

Tanggapan:
Sekali lagi, sang idola (Fatin sendiri) dan banyak media telah mengklarifikasi bahwa yang mengupload video tersebut belum tentu Bruno Mars. Jadi di sini sudah tidak ada pemutarbalikan fakta. Yang ada hanya klarifikasi fakta. Dan saya kira masyarakat Indonesia sudah tahu hal itu. Jadi masalahnya di mana?

Kutipan:
"Entah tidak belajar kasus januari silam, sekarang media juga sedang sibuk memberitakan kabar kalau Fatin masuk daftar “best singer in Asia” versi thetoptens. Tentu saja, kabar ini langsung disambut sorak-sorai pendukung setianya yang ababil itu, ini juga diakibatkan peran media yang sporadis dalam pemberitaan tanpa kroscek terlebih dahulu.
Situs toptens sendiri adalah situs terbuka, yang bisa diakses siapa saja dan penggunanya dapat memposting segala hal disitus itu, tinggal buat akun kemudian login lalu tinggal bikin daftar 10 bla bla bla, selesai itu tinggal suruh orang lain untuk mengvote siapa yang mereka suka, ditambah lagi anda juga bisa menambahkan seseorang atau apapun itu kedalam list yang sudah ada, jadi bukan hal yang sulit untuk bisa masuk dalam list 100 penyanyi terbaik tersebut, Syahrini aja masuk! LOL."

Segala pemberitaan dan hasutan dari media maupun fatinistic itu sendiri, yang merasa bangga idolanya masuk list tersebut adalah semu belaka. Apalagi untuk fatinistic yang membuat list best singer terlalu sembrono dan dipaksakan, memasukan nama Charice disitu biar keliatan “luar biasa” bisa disandingkan dengan Charice dan penyanyi top Asia lainnya, kah? Lol.

Tanggapan:
Saya pikir juga terlalu berlebihan jika seorang penggemar "memaksa" orang lain untuk memvote idolanya. Kata "memaksa" saya beri tanda kutip karena dia atau mereka yang memposting idolanya ke dalam topten sengaja menyebarluaskan linknya supaya divote. Sampai akhirnya link tersebut sampai kepada saya. Tapi apakah saya ikut memvote? Tidak! Saya tidak hanya memvote, tapi juga mengomentari dan menjempolkan setiap komentar yang ada.
Jika dibilang hasutan, ya, saya memang terhasut. Tapi sebagai fatinistik saya bangga karena saya bisa menjadi bagian dalam memvote idola saya. Tapi jika ada yang benci pada saya (atau pada fatinistik karena kami memvote, sesungguhnya dialah yang terkena hasutan. Hasutan siapa? Hasutan setan tentunya. Kenal saya juga gak kok benci? Tapi mudah-mudah kita semua tidak saling membenci. Saling berbagi wawasan dalam artikel kompasiana saja ya...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline