Lihat ke Halaman Asli

Kris Buulolo

An educator, freelance writer, bookworm, and language enthusiast

Papua-mu adalah Papua-ku Juga

Diperbarui: 22 Agustus 2019   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bhayangkaranews.co.id

Sebagai bangsa yang besar dan memiliki beraneka ragam budaya, bahasa, dan suku, Indonesia memang menjadi bangsa yang sangat unik. Namun, perbedaan-perbedaan tersebut selama 74 tahun terus bisa menjadi satu dan teguh. Bayangkan saja, suku Batak yang terkenal keras, bisa bersanding dengan suku Sunda yang terkenal halus. Belum lagi perbedaan dari bentuk fisik. Rasanya negeri ini penuh dengan aneka warna.

Ada putih, sawo matang, cokelat, dan hitam warna kulitnya. Ada pula yang rambutnya lurus, lalu ada yang keriting. Semua hal tersebut menjadi warna-warni yang membuat negeri ini semakin hidup.

Namun, keragaman itu akhirnya harus terluka. Sebuah berita yang cukup membuat heboh tanah air terjadi beberapa waktu lalu. Kejadian rasis tersebut dialami oleh para saudara kita dari tanah Papua. Peristiwa yang bermula dari penyerangan asrama mahasiswa dari negeri kaya akan emas tersebut, akhirnya merembet hingga kemana-mana.

Kejadian ini menyadarkan kita bahwa persatuan itu memang harus terus dijaga.

Papua-mu adalah Papua-ku juga. Kita adalalah satu, semua orang yang lahir dan tinggal serta menjadi warga negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama. Tidak boleh ada satu kelompok pun yang merasa superior di atas kelompok lainnya.

Warga Papua sama dengan warga Jawa, sama dengan warga Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan seluruh suku yang ada di nusantara ini. Tidak boleh ada yang dibedakan.

Atas dasar apapun itu, negeri ini tidak boleh pecah. Sudah terlalu mahal harga yang harus dibayar untuk itu semua. Persatuan itu harus terus dijaga dan dipupuk agar terus bertumbuh dan semakin kuat.

Pemerintah juga tidak boleh membiarkan hal-hal seperti ini terjadi. Pemerintah harus tegas untuk menindak setiap pelaku yang membuat kejadian seperti ini terjadi. Tidak ada tempat untuk orang-orang rasis di negeri ini. Sebab kemerdekaan negeri ini, tidak dibangun dan diperjuangkan oleh satu kelompok saja.

Kita semua adalah saudara. Papua-mu adalah Papua-ku. Tidak ada yang bisa merobek persaudaraan itu.

Mari terus bergandeng tangan merajut tali persaudaraan ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline