Memberikan Sos
- Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan memiliki peran dalam peningkatan kemampuan dan daya saing suatu bangsa. Pendidikan merupakan dasar untuk membangun bangsa yang kuat dengan mencipta-kan manusia yang berpotensi, kreatif, dan memiliki ide cemerlang sebagai bekal untuk memperoleh masa depan yang lebih baik. Hal ini sesuai Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 Pasal 3 ayat 3 (Sisdiknas, 2003: 2) menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk me-ngembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Peserta didik selalu melaksanakan belajar dan perlu bagi peserta didik. Melalui belajar, peserta didik mendapatkan perubahan tingkah laku melalui pengalamanya. Belajar dapat didefinisikan suatu proses organisasi yang dapat berubah tingkah lakunya karena pengalaman.
Setiap individu dalam waktu 24 jam melakukan berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan Peserta didik yaitu belajar di sekolah dan belajar di rumah. Waktu belajar setiap peserta didik berbeda-beda karena melakukan aktivitas yang beragam. Beragamnya aktivitas, Peserta didik masih sulit untuk mengatur waktu belajar di rumah .
Proses pembelajaran yang harus dilakukan di sekolah adalah merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai hasil belajar peserta didik. Wati (2018: 4) menyatakan bahwa berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar sedangkan faktor eksternal yang berasal dari luar individu yang sedang belajar antara lain manajemen waktu belajar.
Hasil belajar yang rendah disebabkan oleh banyak faktor salah satunya adalah manajemen waktu belajar. Menurut Miratul (2015: 2) bahwa manajemen adalah suatu proses perencanaan, peng-organisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Sandra (2013; 3) bahwa manajemen waktu adalah kemampuan untuk mengalokasikan waktu, menciptakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, konsentrasi pada hasil dan bukan sekedar menyibukkan diri. Manajemen waktu bukan hanya mengacu kepada pengelolaan waktu, tetapi lebih cenderung pada bagaimana memanfaatkan waktu. Individu yang mampu mengelola waktu akan menentukan prioritas dari berbagai tugas yang dihadapi, fokus waktu dan energi pada tugas yang penting terlebih dahulu.
Di SDN Kepuharum Kutorejo Mojokerto waktu belajar kelas 4, hari senin-kamis dimulai pada pukul 06.30 WIB dan selesai pada pukul 12.15 WIB dengan jeda dua kali masing-masing 15 menit. Kemudian di hari jumat dan sabtu dimulai pada pukul 06.30 WIB dan selesai pada pukul 10.45 WIB dengan jeda satu kali 15 menit. Setelah itu setiap Peserta didik melakukan berbagai aktivitas sepulang sekolah. Waktu belajar Peserta didik di sekolah adalah 29 jam dalam satu minggu sedangkan waktu belajar di rumah berbeda-beda. Hal ini dapat mempengaruhi hasil nilai yang berbeda pada setiap Peserta didik. Berdasarkan uraian di atas, kami peserta PMM tertarik untuk melakukan yang berjudul Pengaruh Manajemen Waktu Belajar terhadap Peserta didik Kelas 4 di SDN Kepuharum Kutorejo Mojokerto
Terdapat beberapa masalah yang menyebabkan kurang maksimal perolehan hasil belajar peserta didik kelas 4 SDN Kepuharum Kutorejo Mojokerto, yaitu peserta didik belum dapat mengelola waktu belajar dengan baik. Beberapa mengaku masih banyak menggunakan waktu untuk bermain setelah pulang sekolah dan saat libur sekolah daripada untuk belajar bahkan sering tidak belajar karena terlalu lelah bermain. Oleh karena itu, peserta didik belum dapat belajar dengan efektif di rumah dan peserta didik juga belum dapat mengatur atau menjadwalkan waktu belajar di rumah. Tentunya hal tersebut menyebabkan hasil belajar tematik peserta didik kelas 4 rendah, yang dibuktikan pada banyaknya jumlah peserta didik yang nilainya belum tuntas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H