Pendidikan merupakan suatu bentuk investasi jangka panjang yang penting bagi seorang manusia. Pendidikan yang berhasil akan menciptakan manusia yang unggul dan berguna di masyarakat yang berkualitas dan tidak akan bergantung pada orang lain. Kita menyadari bahwa masyarakat dari yang terbelakang sampai yang paling maju mengakui bahwa pendidikan lah yang paling penting untuk meningkatkan kualitas SDM dan merupakan satu diantara sekian banyak unsur pembentukan utama calon anggota utama masyarakat.
Pendidikan merupakan wadah kegiatan yang dapat dipandang sebagai pencetak SDM yang bermutu tinggi. Melalui pendidikan kita bisa mengalami suatu proses perubahan dalam diri baik dalam kelakukan maupun pengetahuan. Dalam proses pembelajaran peserta didik tentunya ada beberapa hal yang mempengaruhi seperti hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, rasa aman, kematangan, motivasi, dan keterampilan dalam berkomunikasi baik dengan siswa maupun guru. Faktor ini sangat penting dalam proses pemebelajaran. Diamana dalam suatu proses belajar pada murid dapat dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interksi aktif dengan lingkungan, yang dapat mengahasilkan perubahan-perubahan dalam nilai sikap dan pengetahuan. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas.
Menurut Sudarwan (2002:2) , Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, tekanan, semangat, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Menurut Hakim (2007:26) Mengemukakan pengertian motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivassi belajar merupakan salah satu faktor utama yang mementukan kefektifan dalam proses pembelajaran. Seorang peserta didik akan belajar dengan baik dan bersungguh sungguh apabila memiliki motivasi belajar yang tinggi. Motivasi belajar merupakan seluruh penggerak di dalam diri siswa/siswi yang dapat menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang di inginkan dapat tercapai .
Motivasi bisa dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi peserta didik motivasi belajar itu penting untuk menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir, menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, mengarahkan kegiatan juga menambah semangat belajar. Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta didik sangat bermanfaat bagi guru, yaitu membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat peserta didik untuk belajar sampai berhasil, mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik di kelas bermacam-macam.
Munculnya Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) yang kini berkembang di berbagai daerah wilayah Indonesia, dapat dipandang sebagai salah satu jawaban terhadap perilaku keagamaan pada anak-anak terutama yang menjadi santri di sana. Kedatangan TPQ di sana sangat disambut dengan hati terbuka oleh para orang tua murid, karena dengan kedatangan TPQ permasalahan dapat teratasi. Anak-anak sudah pandai membaca dan menulis Al- Qur‟an dengan baik dan benar, tidak hanya itu saja anak-anak juga mampu mengerjakan sholat beserta bacaannya dan anak-anak bisa patuh terhadap kedua orangtunya.
Dengan demikian, kehadiran dan keberadaan TPQ pada dasarnya adalah membantu peran orang tua selaku pendidik dan pengajar di rumah serta membantu peran guru/ustadz selaku pengajar dan pendidik di sekolah. Pada waktu yang sama keberadaan TPQ ini dimaksudkan pula dalam rangka mendukung usaha pemerintah untuk menuju tercapainya tujuan pendidikan nasional, khususnya dalam sisi pengembangan iman dan taqwa (IMTAQ) dan budi pekerti luhur (akhlaqul karimah). Dalam sisi yang lebih operasional lagi adalah dalam rangka memberikan dukungan nyata atas keputusan pemerintah tentang pentingnya pengentasan buta aksara dan buta makna Al-Qur‟an, dalam rangka penghayatan dan pengalaman Al-Qur‟an dalam kehidupan sehari-hari.
Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) adalah lembaga non formal yang memiliki peranan besar dalam membangun kemampuan spiritual masyarakat sejak dini, dengan adanya TPQ ini anak lebih mudah untuk meningkatkan kemampuan menulis, memahami, mengamalkan dan membaca Al-Qur‟an.
Di tengah kemajuan teknologi yang sangat pesat kini, masih banyak juga orang tua yang masih mempunyai kesadaran bahwa betapa pentingnya pendidikan Agama bagi anak mereka karena mungkin kalau hanya mengandalkan pendidikan Agama lewat sekolah formal aja akan kurang makimal hasinya karena jam pelajarannya yang begitu terbatas mungkin seminggu hanyan dapat 3 jam pelajaran mengenai pendidikan Agama oleh karena itu para orang tua sadar perlunya pendidikan Agama di luar jam sekolah yaitu melalui pendidikan lembaga non formal yaitu salah satunya dengan di TPQ. Di TPQ Darul Hikmah Kepuharum Mojokerto sendiri terjadi naik turun jumlah santrinya dari tahun ke tahun, oleh karena itu di sini peran guru/ustadz sangat penting perannya agar para santrinya tetap semangat dan termotivasi dalam mengaji. Apalagi disaat pandemi seperti ini terjadi naik turun dalam motivasi anak di TPQ Darul Hikmah.
Pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi dengan berbagai macam kondisi di masyarakat, tidak selalu berjalan dengan lancar. Menurut Aminullah (2021: 24) berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran daring sangat tidak efektif dibandingkan dengan pembelajaraan luring seperti yang dilaksanakan sebelum pandemi. Hal tersebut berdasarkan alasan yang dialami langsung oleh guru ketika pembelajaran. Pertama, kurang maksimalnya keterelibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, hal ini bisa dilihat dari partisipasi siswa dalam mengerjakan tugas. melalui chatting whatsapp. Kedua, ketersediaan fasilitas dalam pembelajaran daring. Tidak semua siswa memiliki perangkat pendukung pembelajaran daring dan jaringan internet yang tidak memadai. Hal tersebut menjadi penghambat proses pembelajaran. Ketiga, keterbatasan guru dalam pemanfaatan teknologi. Perbedaan latar belakang potensi dan usia, dikarenakan adanya siswa atau pun guru yang belum mahir dalam mengoprasionalkan teknologi sehingga hal tersebut menjadi kendala faktor utama pelaksanaan pembelajaraan daring.
Berdasarkan penelitian Aminullah diatas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran daring atau online banyak mengalami kekurangan dan hambatan diantaranya, membuat siswa menjadi pasif ketika belajar dilihat dari kurang maksimalnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, ketersediaan fasilitas dan sumber daya guru yang belum memadai dalam pelaksanaan pembelajaran daring.
Dengan demikian, kondisi tersebut semakin lama akan mengakibatkan kemorosotan motivasi belajar siswa. Menurut Sari Liana (2013: 102) menjelaskan bahwa tingkat motivasi siswa terhadap proses pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar. Proses pembelajaran yang kurang bervariasi atau monoton akan membuat siswa menjadi passif dan tidak semangat dalam belajar.