Lihat ke Halaman Asli

Mahéng

TERVERIFIKASI

Travel Writer

Komunitas Kolaborasi Buku, Rumah Baru Pecinta Literasi di Yogyakarta

Diperbarui: 14 Januari 2024   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Muyassarotul Hafidzoh menceritakan latar belakang penulisan novel-novel karyanya. Foto: Ahmad Zaki Fadlur Rohman.

Komunitas literasi bernama Kolaborasi Buku atau Kolbu resmi diluncurkan di Yogyakarta pada 12 Januari 2024 lalu. Komunitas ini akan menjadi rumah bagi penulis, pembaca, penerbit, dan toko buku.  

Kolaborasi Buku diinisiasi oleh penerbit Afkaruna dan toko buku Gudang Ilmu Jogja serta Mabook Outlet. Meski begitu, komunitas ini terbuka untuk siapa saja yang mencintai dunia literasi. Sesuai dengan tagline yang disepakati bersama, "Kolaborasi Bukan Kompetisi."


Dalam debutnya, Kolaborasi Buku menghadirkan novelis Muyassarotul Hafidzoh untuk membedah novel terbarunya, Hanna & Syauqi, yang diterbitkan oleh Penerbit Diva Press.

Pada diskusi yang saya moderatori, saya langsung membuka dengan pertanyaan menantang, "Menurut Ning Muyas, Cinta itu apa?" Ning Muyas - begitu panggilan saya untuk Muyassarotul Hafidzoh - menjawab, "Cinta adalah segala sesuatu yang membuat kita bahagia."

Oleh karena itu, belum ada definisi yang dikonsensusi tentang apa itu cinta. Cinta hanya bisa dirasakan, dan cinta bisa muncul secara tidak masuk akal; namun, cinta dapat memunculkan kebahagiaan bagi yang merasakannya. 

Perlu diingat bahwa kebahagiaan berbeda dengan kesenangan.

Banyak dari kita rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk berselancar di media sosial karena merasa "bahagia" setelah melihat TikTok atau Reels. Dengan kata lain, kita sudah terlanjur "cinta" dengan media sosial tersebut.

Tapi tunggu dulu, apa benar menyecroll TikTok akan menimbulkan kebahagiaan atau kesenangan semata? Tulis pendapatmu di kolom komentar artikel ini, ya!

Menurut Muyassarotul Hafidzoh, jatuh cinta tidak harus kepada seseorang, tetapi juga kepada buku, menulis, serta diskusi.

Jawaban Ning Muyas sejalan dengan celetukan yang muncul setelah forum selesai. "Membangun Kolbu itu mudah, tapi menjaga komitmennya yang sulit." 

Cinta pada literasi adalah kunci untuk menjaga komitmen komunitas Kolaborasi Buku tetap berlanjut: Cinta pada buku, cinta pada diskusi, dan cinta pada menulis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline