Lihat ke Halaman Asli

Mahéng

TERVERIFIKASI

Travel Writer

Festival Beda Setara: Merayakan Keragaman bersama Bea Ten Tusscher dan Alissa Wahid

Diperbarui: 18 November 2023   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bea Ten Tusscher, Utusan Khusus Belanda untuk FoRB, disambut oleh Jathilan Turangga Muda di Festival #BedaSetara. Diabadikan oleh Firda Ainun.

Di selatan Yogyakarta, terdapat sebuah hidden gem yang akan membawamu kembali merasakan vibe abad ke-19. Kampoeng Mataraman, sebuah desa buatan dengan nuansa tradisional Jawa yang telah diinisiasi dari awal hingga akhir oleh Kelurahan Panggungharjo agar tampilannya benar-benar menyerupai pada masa Kerajaan Mataram.

Kampoeng Mataraman mulai berdiri sekitar pertengahan tahun 2017 di Jalan Ringroad Selatan No.93, Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ini adalah usaha yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Panggung Lestari.

Pada dasarnya, Kampoeng Mataraman adalah tempat makan, tetapi ketika kamu masuk, rasanya seperti melangkah ke daerah pedesaan yang tenang, membawa suasana masa lalu.

Kamu akan disambut oleh pepohonan yang rindang, ditemani oleh angin sepoi-sepoi. Semuanya terasa tenang, nyaman, mulai dari bangunan hingga berbagai benda antik yang ada di tempat ini. Staf di Kampoeng Mataraman bahkan mengenakan pakaian tradisional, dengan para pria mengenakan surjan lurik, sementara para wanita mengenakan kebaya dan kain jarik.

Kampoeng Mataraman menawarkan beragam hidangan khas pedesaan yang menyegarkan, dengan cita rasa otentik yang membangkitkan rasa nostalgia. Kamu harus mencoba salah satu menu signature di sini, yaitu sayur lodeh atau jangan ndeso, dengan cita rasa asli yang pasti akan membawamu kembali pada kenangan di kampung halaman.

Pilihan minumannya juga tak kalah beragam, dengan racikan tradisional seperti jamu kunir asem, wedang sereh, dan wedang uwuh. Selain itu, untuk makanan ringan, kamu dapat menikmati berbagai macam gorengan dan kacang rebus.

Karena itulah, tempat ini bukan hanya sekadar "tempat makan," melainkan juga menawarkan pemandangan dan suasana yang berbeda. Tempat ini sangat cocok untuk reuni atau pertemuan santai dengan keluarga dan teman dalam suasana yang cozy.

Kampoeng Mataraman juga siap menyempurnakan acara kita dengan fasilitas untuk kegiatan outdoor dan fasilitas bermain ramah anak. Dalam area seluas enam hektar ini, jika kamu ingin mengabadikan momen dalam suasana vintage, kamu juga dapat berfoto dengan suasana kuno. Di sini menyediakan fasilitas penyewaan properti untuk itu, menambahkan sentuhan keseruan pada pengalaman liburanmu.

Tak heran jika tempat ini sering menjadi tuan rumah berbagai festival, seperti Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY). Dan festival terbaru berlangsung pada hari Jumat, 17 November 2023, lalu, di mana dalam rangka memperingati Hari Toleransi Internasional, Jaringan GUSDURian berkolaborasi dengan Pemerintah Kalurahan Panggungharjo menyelenggarakan Festival #BedaSetara Indonesia Rumah Bersama di sini.

Dalam festival ini, Mrs. Bea Ten Tusscher, Duta Besar Belanda untuk Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan (Freedom of Religion or Belief, FoRB), turut hadir memeriahkan acara tersebut. Dalam pidatonya, ia menyatakan, "To celebrate this day of tolerance for me, it's natural here in Indonesia because you are a tolerant people."

Menurut Bea, masyarakat Indonesia sudah terbiasa merangkul keberagaman, baik dari segi kepercayaan, ras, maupun etnis. Masyarakat Indonesia dapat hidup harmonis di tengah keragaman ini, sehingga nilai-nilai ini harus menjadi contoh bagi bangsa-bangsa lain untuk memupuk perdamaian dan kasih sayang di antara sesama manusia di seluruh dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline