Lihat ke Halaman Asli

Mahéng

TERVERIFIKASI

Author

Sederhana Ala Gus Dur: Bukan Hanya Soal Hemat, Tapi Juga Cerdas dan Berani

Diperbarui: 15 Oktober 2023   13:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hamada Hafidzu, menyampaikan materi diskusi dalam cangkrukan. Foto: Caca Gusdurian.

Pada ASEAN Literary Festival 2016, dalam sebuah sesi diskusi yang melibatkan Joko Pinurbo dan Sapardi Djoko Damono, dipandu oleh Najwa Shihab dan ditayangkan di saluran YouTube Jakartanicus, terdapat satu topik menarik yang dibahas, yaitu makna dari kata "sederhana".

"Mencintai dengan sederhana itu mencintai yang paling tidak sederhana, paling sulit," kata Jokpin.

Lalu, apa yang dimaksud dengan sederhana? Saya setuju dengan Jokpin, mendefinisikan kata 'sederhana' justru tidak sederhana.


Belakangan ini, muncul isu Frugal living dan menjadi tren di kalangan anak muda. 

Namun, saya mencatat bahwa gaya hidup frugal living lebih menekankan pada isu pengeluaran atau pengelolaan ekonomi, yang menitikberatkan pada hemat dan tidak boros.

Apakah sama hidup sederhana dengan frugal living

Baca tulisan ini sampai kelar, dan simpulkan sendiri. Kamu juga bisa memberikan pendapat yang berbeda di kolom komentar jika kurang sepakat dengan argumentasi yang saya bangun.

Pada Jumat, 13 Oktober 2023 lalu, diadakan Cangkrukan Spesial Bedah Buku Ajaran-ajaran Gus Dur karya Nur Kholik Ridwan. Tema yang dibahas adalah kesederhanaan, yang merupakan salah satu dari sembilan nilai utama dalam laku hidup Gus Dur.

Hamada Hafidzu, sebagai pemantik diskusi, lantas mengajukan pertanyaan kepada forum, "Dari refleksi teman-teman, tentang kesederhanaan yang ditampilkan oleh Gus Dur, bagaimana pendapat teman-teman mengenai kesederhanaan tersebut?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline