Saat sedang asyik berselancar di media sosial, tak terduga sebuah iklan menarik muncul di story Instagram saya.
Iklan tersebut memperkenalkan komunitas @barakati_indonesia, yang berdedikasi dalam bidang pendidikan, lingkungan, ekowisata, dan kesehatan di pulau-pulau terluar dan terdepan Indonesia.
Ini membuat saya penasaran akan upaya mereka dalam menciptakan perubahan positif di pulau-pulau tersebut.
Kali ini mereka akan mengadakan program pengabdian bertajuk Village Development Expedition (VDE) #3 akan diadakan di pulau terpencil dan terluar Sulawesi Tenggara, yaitu pulau Runduma.
Saat saya mencari informasi mengenai permasalahan pendidikan di Pulau Runduma, saya terkejut dengan temuan yang muncul.
Saya mengetik keyword "permasalah pendidikan di Pulau Runduma" dan boommm yang muncul "SMA Kelas Khusus Pulau Runduma Terbengkalai, Siswanya Terancam Putus Sekolah", "Tak Punya Guru, Proses Belajar Mengajar SMA Runduma Wakatobi Berhenti" dan lainnya.
Pulau Runduma, juga dikenal dengan nama pulau Langkesi, adalah sebuah pulau kecil yang terletak di gugusan Kepulauan Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko (Wakatobi), di bagian timur Wakatobi dan berbatasan langsung dengan laut Banda.
Untuk VDE #3 sendiri akan dilaksanakan di Desa Runduma, Kecamatan Tomia pada 24 September hingga 07 Oktober 2023 mendatang.
Pulau Runduma ini termasuk dalam kategori pulau terluar di Provinsi Sulawesi Tenggara dan Wakatobi. Untuk mencapai Pulau ini dari Wangi-Wangi (ibukota Wakatobi), diperlukan perjalanan laut selama 8-9 jam.
Pulau Runduma memiliki kekayaan alam yang melimpah, mulai dari sumber daya perikanan yang melimpah, keanekaragaman biota laut, hingga menjadi tempat yang dijuluki sebagai surganya penyu.