Lihat ke Halaman Asli

Nur Hidayati

Mahasiswa Perguruan Tinggi (IAIS-AKTS) Syarifuddin

One Day on My Weekend (20-11-2022)

Diperbarui: 25 November 2022   07:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Minggu, 20 November 2022

Sebagai mahasiswi AKTS program khusus, hari ini adalah hari perkulihanku. Tetapi ada perbedaan antara hari ini dengan hari minggu sebelumnya.

Jadwal hari ini bisa dikatakan sedikit kacau. Karena aku terbiasa dengan agenda yang tertata, hal ini membuatku sedikit kelimpungan.

Sejak semalam aku berusaha menjadi narahubung mahasiswa-dosen. Khususnya dosen jam pertama dan jam terakhir.

Mata kuliah jam pertama harus dilaksanakan bersama teman-teman dari kelas reguler, yang otomatis akan membuat beberapa jadwal mata kuliah sedikit berantakan.

Permaslahan mulai muncul ketika teman reguler meminta mata kuliah jam pertama kami dipindahkan ke jam terakhir, sementara dosen dengan mata kuliah terakhir tidak bisa masuk jam pertama karena memiliki agenda lain.

Suasana hatiku makin keruh saat teman-teman reguler justru sangat sulit dihubungi, sementara aku tidak suka membuat dosen menunggu jawaban. Tetapi aku tidak bisa egois dan memutuskan sekehendakku.

Akhirnya aku hanya menghubungi teman-teman sekelasku dan meminta pendapat mereka. Hingga akhirnya dosen jam kedua memberikan pengumuman untuk kuliah daring via g-meet dengan jam lain. Maka kami memutuskan untuk mengusulkan jam tersebut dan menyelesaikan permasalahannya.

___ Kita kembali ke hari ini ___

Semalam, dosen jam keduaku meminta untuk melakukan perkuliahan daring via g-meet pagi hari, tepatnya pukul 06.00 WIB. Yap, menu sarapan pagi itu adalah mata kuliah Simulasi Kantor dengan tema Pernikahan dan Perceraian Pegawai Negeri Sipil.

Pagi yang segar dengan sedikit gerimis ditambah perut kosong membuat isi kepalaku sedikit melayang. Akhirnya, saat sesi tanya jawab isi kepalaku hanyalah makanan hangat yang sedang disiapkan oleh ibu di dapur dan tidak bisa memikirkan pertanyaan tentang pelajaran satu pun. Maafkan aku bu dosen ...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline