Lihat ke Halaman Asli

I Ketut Yudha

Ilmu Komunikasi UAJY

Persepsi tentang Simbol Jempol ke Atas di Beberapa Negara

Diperbarui: 29 September 2020   20:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa di antara kita pasti setuju jika simbol yang memperlihatkan jari jempol ke atas merupakan sesuatu yang bermakna bagus atau setuju akan suatu hal. Seringkali kita menggunakan simbol tersebut ketika seseorang memberikan hal yang positif kepada kita, saya berikan contoh ketika klien memberikan proposal yang sudah selesai dikerjakan kepada atasannya kemudian atasannya memberikan acungan jempol kepada klien tersebut, makna tersebut merupakan bentuk apresiasi atas apa yang sudah dikerjakan. Penggunaan simbol jempol ke atas merupakan sesuatu yang sering sekali kita lihat dan sudah menjadi budaya di Indonesia sehingga persepsi kita ketika melihat jembol ke atas mengartikan sesuatu yang bagus atau setuju terhadap sesuatu.

Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana dengan negara lain? Apakah hal yang sama juga diterapkan berbagai negara?

Tentu tidak. masing-masing negara memiliki arti atau makna yang berbeda-beda. Dengan demikian orang-orang tidak menggunakan gestur tersebut dengan sembarang. Di Timur Tengah misalnya, mereka menganggap simbol jari jempol ke atas sebenarnya sama seperti kita menunjukkan jempol ke bawah ke orang lain atau merupakan bentuk penghinaan kepada orang lain. Melihat hal ini merupakan sesuatu yang terbalik jika dibandingkan dengan negara kita. Hal yang serupa juga terjadi di Yunani. Orang Yunani menganggap simbol jempol yang dinaikkan ke atas memiliki arti ‘terserah anda’. Namun di Amerika Serikat mereka menggunakan simbol jempol ke atas memiliki makna yang sama seperti orang Indonesia, yaitu bagus, atau setuju akan sesuatu. Selain itu mereka juga mengganggap simbol jempol dinaikkan ke atas memiliki makna sedang mencari tumpangan.

Oleh karena itu kita sebagai masyarakat harus terlebih dahulu paham akan simbol tersebut ketika sedang berada di negara lain agar tidak terjadi kesalahpahaman. Karena tidak semua negara memiliki arti atau makna yang sama, beberapa negara ada yang menganggap merupakan hal yang positif namun di beberapa negara justru menganggap merupakan hal yang negatif. Dengan banyak membaca dan belajar mengenai persepsi dan budaya di berbagai dunia akan membuat kita tahu akan banyak hal, sehingga kesalahpahaman itu dapat diminimalisir.

#kabuajy05

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline