Apakah arti kebahagiaan menurut kita masing -- masing? Mungkin ada yang mendefinisikan kebahagiaan sebagai suatu kondisi dimana seseorang tidak merasa kesulitan, susah, atau tidak adanya masalah yang dihadapi. Mungkin ada pula orang yang mendefinisikan kebahagiaan sebagai kondisi ketika seseorang dapat tertawa lepas tanpa adanya beban masalah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Bahagia memiliki arti keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan) serta beruntung.
Selanjutnya, dalam hal apa saja seseorang menjadi bahagia? Banyak hal yang dapat membuat seseorang menjadi bahagia, antara lain lulus sekolah, lulus kuliah, mendapat hadiah, memenangkan undian, mempunyai uang yang banyak, dan masih banyak lagi. Masing -- masing orang memiliki sumber kebahagiaan yang berbeda -- beda, misalnya seorang siswa atau mahasiswa tentu akan merasa bahagia apabila lulus sekolah atau lulus kuliah. Seorang karyawan akan merasa bahagia apabila pekerjaannya berjalan lancar dan mendapat penghargaan dari atasan. Seorang pebisnis akan merasa bahagia apabila bisnis atau perusahaannya dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan keuntungan melampaui target yang telah ditentukan.
Supaya bisnis dapat mencapai profitabilitas yang tinggi, seorang pebisnis perlu mempertimbangkan banyak faktor, misalnya faktor pemasaran, faktor operasional, faktor sumber daya manusia, dan faktor pengelolaan keuangan bisnisnya. Berbagai faktor tersebut secara simultan akan dapat mempengaruhi tingkat keuntungan dan keberhasilan bisnisnya. Selain itu, terdapat pula faktor penunjang lainnya yang juga penting dalam menunjang keberhasilan bisnis yaitu faktor pengelolaan administrasi dan kecepatan dan ketepatan dalam pendistribusian dokumen -- dokumen bisnis.
Pengelolaan administrasi yang buruk dan lambatnya pengiriman dokumen -- dokumen bisnis tentu akan dapat berdampak terhadap perkembangan bisnis tersebut. Ketika dokumen -- dokumen bisnis lambat dalam proses distribusi, maka akan dapat mengganggu aktivitas administrasi bisnis sehingga pebisnis akan menghabiskan waktu yang lebih banyak dalam hal mengurus administrasi bisnisnya. Hal ini tentu merupakan sesuatu yang tidak efisien karena seorang pebisnis perlu memikirkan hal -- hal yang lebih strategis lainnya untuk mengembangkan bisnisnya. Kondisi seperti ini akan mengakibatkan perusahaan kesulitan untuk meningkatkan profitabilitasnya. Terlebih lagi ketika pemilik bisnis sedang memiliki banyak permasalahan, maka akan dapat berdampak terhadap semakin buruknya kondisi psikologisnya sehingga akan dapat berdampak pula terhadap kestabilan lingkungan bisnisnya. Apabila situasinya sudah seperti ini, maka lingkungan bisnis tersebut menjadi tidak bahagia.
Kehadiran JNE sebagai Solusi