Lihat ke Halaman Asli

Media Sosial Menjadi Pusat Penyebaran Pergerakan Terorisme

Diperbarui: 27 Desember 2020   09:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Zaman yang semakin canggih ini sangat banyak teknologi yang berkembang dan banyak sosial media yang dapat dijadikan sebagai penunjang hidup masyarakat Indonesia karena masyarakat Indonesia ataupun dia sekalipun tidak bisa terlepas dari yang namanya media sosial hal ini sering disalahgunakan oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab dan pengguna media sosial yang menentukan apakah media sosial ini menjadi baik atau buruk.

contohnya untuk menyebarkan pergerakan terorisme, pihak pihak yang ada di dalam pergerakan terorisme ini sangat merugikan masyarakat dikarenakan pergerakan terorisme ini mulai menyebar melalui media sosial mulai dari merekrut anggota melalui media sosial dan menyebarkan hal -- hal yang dapat memicu keributan di masyarakat misalnya tindakan kekerasan karena masyarakat yang ada didalam pergerakan terorisme ini menolak ideology atau pandangan yang sudah ada di indoneisa melalui media sosial dan dari media sosial juga banyak masyarakat terpengaruh jika masyarakat tidak bisa menyaring informasi dan mengecek kebenaran dari informasi yang ada di media sosial tersebut, akan tetapi pada masa sekarang ini masyarakat sudah banyak yang pintar dalam menggunakan media sosial tetapi tidak semua masyarakat pintar dalam menggunakan media sosial.

Pentingnya literasi dalam menggunakan media sosial bagi masyarakat agar masyarakat semakin pintar dalam menggunakan media sosial dan semakin baik dalam memilah informasi yang mengarah ke tindakan terorisme, sudah dari lama pergerakan terorisme ini bergerak melalui media sosial contohnya seperti Facebook, Telegram, Whatsapp, Instagram, dari media tersebut mereka bisa menjalin komunikasi dan mempengaruhi masyarakat agar bisa terpengaruh dan bergabung dengan pergerakan terorisme tersebut.

Upaya untuk menentang pergerakan terorisme yang bergerak di media sosial ibaratkan seperti berperang melawan bayangan karena pergerakan dari terorisme ini tidak jelas, serba menduga dan menebak, hal ini dikarenakan luasnya ruang di media sosial jadi masih sulit untuk mencari situs atau akun akun yang menyebarkan tindakan terorisme tersebut, kita tidak bisa hanya mengandalkan pihak yang mengurus media sosial tetapi kita bisa melibatkan masyarakat juga jika mereka melihat hal hal yang berbau tindakan pergerakan terorisme dan melaporkannya dari platform tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline