Lihat ke Halaman Asli

I Made Samuel Raharja

A Proud Father

Pembelajaran Anak Abad 21 dalam Pandangan John Dewey

Diperbarui: 30 Oktober 2022   00:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Dewey, pembelajaran yang menyenangkan dan menarik tidaklah cukup. Pembelajaran harus memiliki tujuan, meregangkan Anda secara mental, dan harus membuat Anda menginginkan lebih. (RJ - Keller, 2020)

Di dalam proses pembelajaran, Dewey memberikan argumen nya terhadap model pembelajaran yang pasif atau situasi dimana murid hanya sebagai penerima pengetahuan dari penjelasan seorang guru. 

Dewey lebih menekankan proses pembelajaran secara aktif, dimana para murid diajak untuk lebih ekspresif dan berkeinginan secara mandiri untuk ber eksplorasi. 

Dalam pandangan Dewey, Murid diberi kebebasan untuk bergerak di lingkungannya dalam usahanya untuk memenuhi rasa keingintahuannya dan secara mandiri membangun caranya sendiri dalam mencari dan menerapkan pengetahuan. Hal ini lebih dikenal dengan sebutan "Learning by Doing".

Model pembelajaran seperti ini ada kalanya menimbulkan kesalahpahaman terutama bagi orangtua yang memiliki latar belakang sebagai orang awam dalam pendidikan. 

Mereka menjadi bertanya- tanya dimanakah peran guru jika murid di berikan kebebasan seperti ini. Justru disinilah Guru memainkan peran yang sangat penting agar proses pembelajaran ini sukses.

Guru sebagai orang terdekat dari murid dalam proses pembelajaran dituntut untuk mengetahui pengalaman, tingkat pengetahuan dan minat murid melalui pengamatan. Sehingga materi yang akan diberikan kepada murid sesuai dengan kemampuan dan mengasah rasa keingintahuan untuk mengenal lebih jauh masalah yang ada serta mencari solusi yang terbaik. 

Ketika proses pembelajaran berlangsung, guru tidak lepas tangan atau hanya sekedar menjadi pengamat namun guru akan membimbing dan mengarahkan pemikiran para murid bahkan mendorong kreativitas murid dalam pencarian solusinya.

Dalam pembelajaran tradisional, Guru akan lebih cenderung ada didepan kelas dan memberikan informasi atau tugas kepada murid, sementara para murid biasanya hanya menerima informasi tersebut yang pada suatu waktu diuji melalui ujian tertulis. 

Sangat kontras dalam teori  Dewey, Guru memperkenalkan suatu masalah dan para murid akan berdiskusi bahkan bekerjasama dalam mencari solusinya yang kreatif. Kreatifitas para murid dapat tertuang dalam bentuk tulisan, proyek presentasi ataupun model penilaian lainnya.    

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline