Lihat ke Halaman Asli

Persembahyangan Masyarakat Desa Pelapuan Menyambut Hari Raya Galungan

Diperbarui: 10 November 2021   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kolase -- ilustrasi pribadi

Hari Raya Galungan merupakan hari dimana seluruh umat Hindu di dunia terutama di Bali akan melaksanakan persembahyangan bersama ke Pura maupun Sanggah masing-masing di daerahnya. Persembahyangan Galungan ini dilakukan dalam rangka memperingati kemenangan Dharma melawan Adharma. Disini saya akan menceritakan sedikit mengenai aktivitas yang biasa masyarakat di desa saya lakukan disaat hari raya Galungan.

Pada saat hari raya Galungan ini semua orang akan pulang ke kampungnya masing-masing, berkumpul bersama keluarga dan akan melaksanakan persembahyangan bersama ke Merajan atau Sanggahnya masing-masing.

Pada saat hari raya inilah seluruh anggota keluarga akan berkumpul bersama-sama di rumahnya saling bercengkrama dan saling bercerita. Sehari sebelum persembahyangan Galungan. Ada yang namanya Penampahan, pada hari ini masyarakat Bali akan menyembeli babi. Setelah penyembelihan babi, daging babi tersebut akan diolah menjadi beberapa jenis masakan diantaranya lawar isi, jeruk nangka, komoh, tum beserta beberapa makanan lainnya.

Setelah masakan selesai dibuat, semuanya akan menikmati makanan yang telah disajikan. Setelah selesai makan acara dilanjutkan dengan menghiasi Penjor. Bahan dasar atau bahan pokok dari pembuatan Penjor adalah bambu. Bambu tersebut dihias seindah mungkin sesuai dengan kemampuan dari pemiliknya.

Biasanya yang menghias Penjor adalah anggota keluarga laki-laki sedangkan anggota keluarga perempuan akan membuat atau mempersiapkan Canang atau Banten yang akan digunakan pada saat persembahyangan besok. Para wanita akan mempersiapkan keperluannya dari metanding buah-buahan, nubungin Canang, metanding Banten, serta memasang Wastra dari Sanggah masing-masing.

Setelah semua beres dipersiapkan, semuanya akan berisitirahat agar besok dapat bangun lebih awal untuk melaksanakan persembahyangan bersama. Di daerah saya Desa Pelapuan, persembahyangan Galungan dimulai pada pagi hari dan ada juga yang memulai persembahyangan dari subuh. Persembahyangan biasanya diawali dari Sanggah Kemulan masing-masing. Setelah selesai dari Sanggah Kemulan, akan dilanjutkan ke Merajan Sesuunan masing-masing. Setelah selesai di Merajan barulah kami bersembahyang ke Pura-pura seperti Pura Desa, Pura Dalem maupun Pura Puseh.

Hari Raya Galungan merupakan hari dimana seluruh umat Hindu di dunia terutama di Bali akan melaksanakan persembahyangan bersama ke Pura maupun Sanggah masing-masing di daerahnya. Persembahyangan Galungan ini dilakukan dalam rangka memperingati kemenangan Dharma melawan Adharma.

Pada saat hari raya Galungan ini semua orang akan pulang ke kampungnya masing-masing, berkumpul bersama keluarga dan akan melaksanakan persembahyangan bersama ke Merajan atau Sanggahnya masing-masing.

Pada saat hari raya inilah seluruh anggota keluarga akan berkumpul bersama-sama di rumahnya saling bercengkrama dan saling bercerita. Sehari sebelum persembahyangan Galungan. Ada yang namanya Penampahan, pada hari ini masyarakat Bali akan menyembeli babi. Setelah penyembelihan babi, daging babi tersebut akan diolah menjadi beberapa jenis masakan diantaranya lawar isi, jeruk nangka, komoh, tum beserta beberapa makanan lainnya.

Setelah masakan selesai dibuat, semuanya akan menikmati makanan yang telah disajikan. Setelah selesai makan acara dilanjutkan dengan menghiasi Penjor. Bahan dasar atau bahan pokok dari pembuatan Penjor adalah bambu. Bambu tersebut dihias seindah mungkin sesuai dengan kemampuan dari pemiliknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline