Lihat ke Halaman Asli

I NyomanTri Guna Juliawan

Mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja Prodi Ilmu Komunikasi

Workshop Sastra Bali Klasik Hari Ke 3

Diperbarui: 7 Juli 2021   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Singaraja Buleleng Yayasan Puri Kauhan Ubud, Gianyar gelar workshop sastra Bali  Sastra Bali Klasik hari ketiga yang  dilaksanakan pada Minggu, 6 Juni 2021. Workshop ini dimulai pada pukul 09.00 WITA dan dihadiri oleh 517 peserta berbagai kalangan.

Sebagai upaya untuk melestarikan sastra Bali klasik dan sebagai pengingat jika dunia pernah dilanda pandemi Covid-19, Yayasan Puri Kauhan Ubud, Gianyar menggelar acara penulisan kreasi sastra bernama Sastra Saraswati Sewana.

Acara ini mengangkat tema Pamarisudha Gering Agung yang merupakan sebuah doa lewat karya sastra dengan harapan dapat menghentikan pandemi ini.

Melalui zoom dan live YouTube, dijelaskan secara rinci terkait materi yang disampaikan pembicara yang berkecimpung dan mahir di bidangnya, yakni Dr. Dra AA Sagung Mas Ruscitadewi dan Putu Eka Guna Yasa, S.S, M.Hum.

Hari ketiga Mas Rucsitadewi mengatakan " ngawi satua harus memerhatikan wirasa, wirama, dan wiraga. Dan fungsi dari mesatua bali adalah untuk menceritakan moral kepada anak-anak, dan member hiburan pada anak-anak".

" Pembahasan dalam membuat kakawin harus memerhatikan bentukk, bahasa, aksara, tata bahasa, gaya bahasa, rasa bahasa, alur, manggala, isi, epilog, amanat. Dan penting untuk mengkaji terkait bentuknya seperti guru dan lagu." Pungkas Eka Guna.

Adanya pandemi Covid-19 ini merupakan momen penting bagi masyarakat untuk melakukan mulat sarira melalui penulisan karya sastra bali klasik ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline