Lihat ke Halaman Asli

I DEWAGDE

Pendidik

Titik Ekuivalen Tritasi Asam Basa

Diperbarui: 23 Mei 2024   19:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dalam titrasi asam-basa, titik ekuivalen adalah titik di mana jumlah titran yang ditambahkan cukup untuk menetralkan larutan analit secara sempurna. Pada titik ekuivalen, jumlah mol asam sama dengan jumlah yang dibutuhkan untuk menetralkan mol basa yang setara1. Titik ekuivalen mengacu pada jumlah mol yang cukup untuk reaksi netralisasi sempurna1. Perkiraan pH titik ekuivalen bergantung pada kekuatan asam dan basa yang digunakan dalam titrasi1. pH titik ekuivalen menjadi makin tinggi ketika asam makin lemah.

Indikator digunakan untuk menentukan titik ekuivalen dalam titrasi asam-basa23. Indikator yang dipilih harus dapat memberikan perubahan warna yang signifikan dalam rentang pH yang sempit23. Pada titrasi asam kuat dengan basa kuat, indikator seperti fenoftalein dapat digunakan karena dapat memberikan perubahan warna yang signifikan4. Pada titrasi asam lemah dengan basa kuat, titik ekuivalennya terjadi ketika pH campuran lebih dari 74. Oleh karena itu, indikator yang dipilih harus dapat memberikan perubahan warna yang signifikan dalam rentang pH yang sempit.

Pemilihan indikator yang tepat dalam titrasi asam-basa sangat penting untuk memastikan akurasi hasil titrasi. Indikator yang dipilih harus memiliki trayek perubahan pH yang berada di sekitar titik ekuivalen atau pada titik ekuivalen tersebut. Perubahan warna yang terjadi haruslah jelas dan tajam. Dalam beberapa kasus, seperti titrasi asam kuat dengan basa kuat, indikator seperti fenoftalein dapat digunakan karena dapat memberikan perubahan warna yang signifikan.

Dalam memilih indikator, perlu diingat bahwa titik ekivalen titrasi adalah tempat di mana campuran dua zat memiliki perbandingan yang tepat sama. Oleh karena itu, indikator yang dipilih harus memiliki perubahan warnanya mendekati titik ekivalen. Indikator yang dipilih bervariasi dari satu titrasi ke titirasi yang lain, tergantung pada jenis asam dan basa yang dititrasi.

Dalam beberapa kasus, seperti titrasi asam lemah dengan basa kuat, titik ekivalennya terjadi ketika pH campuran lebih dari 7. Oleh karena itu, indikator yang dipilih harus dapat memberikan perubahan warna yang signifikan dalam rentang pH yang sempit.

Dalam kesimpulan, pemilihan indikator yang tepat dalam titrasi asam-basa memerlukan pemahaman yang baik tentang teori titrasi dan indikator yang digunakan. Indikator yang dipilih harus memiliki trayek perubahan pH yang berada di sekitar titik ekuivalen atau pada titik ekuivalen tersebut, serta memiliki perubahan warna yang signifikan dalam rentang pH yang sempit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline