Setelah selesainya PILKADA 2017, terlihat jelas garis antara para pendukung pasangan Basuki-Djarot dan para pendukung pasangan Anies-Sandi. Jika dilihat dari sudut pandang para pendukung Anies-Sandi, mereka melihat bahwa dengan pemimpin baru, Jakarta akan lebih baik. Sedangkan dari sudut pandang Basuki-Djarot, mereka merasa bahwa pekerjaan pasangan tersebut harus dipertahankan. Perbedaan pendapat inilah yang menyebabkan adanya garis perbedaan diantara kedua pendukung tersebut.
Artikel ini akan berisi tentang cara meleburkan garis yang ada diantara masyarakat Jakarta dari sudut pandang Sosiologi.
Dengan adanya perbedaan pendapat, Konflik dan Kekerasan tidak dapat dihindari, maka dari itu, dibutuhkan toleransi yang cukup tinggi dari kedua belah pihak. Menurut Pasal 36 ayat 2 UU RI no. 7 Tahun 2012, didalam kasus disintegrasi seperti ini, dibutuhkan upaya pemulihan pasca konflik dalam bentuk Rekonsiliasi. Menurut KBBI, Rekonsiliasi adalah perbuatan memulihkan hubungan persahabatan pada keadaan semula; perbuatan menyelesaikan perbedaan. Bentuk Integrasi yang perlu kita jalani adalah Integrasi Normatif
Sebagai warga negara Indonesia, semboyan negara kita adalah Bhinekka Tunggal Ika, yang berarti berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Jika di Jakarta saja, warga tidak dapat bersatu dan berintegrasi, maka akan berpengaruh terhadap kesatuan negara Indonesia.
Beberapa pola pikir yang dapat diterapkan adalah sebagai berikut:
- pemimpin baru sudah dipilih, dan hasil tidak akan berubah bagaimanapun juga, dan membeda-bedakan orang berdasarkan pilihannya pada PILKADA 2017 juga tidak akan berdampak kepada hasil pengumuman.
- segala bentuk konflik dan kekerasan yang sudah terjadi tidak akan berubah jika terus dipermasalahkan, para pendukung antar pasangan harus mulai saling memaafkan dan kembali seperti semula.
Ini adalah pendapat saya. Walaupun saya belum memilih tahun ini, tetapi garis diantara kedua kubu sangat terasa di lingkungan saya, maka masalah ini harus diselesaikan secepatnya dan JAKARTA HARUS KEMBALI SEPERTI SEMULA! Sekian artikel saya, Terima Kasih sudah membaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H