Sudah lama almarhum kok masih dibawa bawa dalam diskusi kekinian bola indonesia yang makin ruwet, shadow enemy ? Iya musuh atau hantu bayangan yang hanya memeuaskan syahwat para pengelola yang nggak becus ngurus bola dari masa ke masa. Saya pribadi dan mungkin temen temen dulu sempat berharap bahwa LPI bisa menjadi bagian dari tata kelola kompetisi yang profesional, alih alih profesional malah tergopoh gopoh menghadapi gangguan dari orang orang yang mggak rela pundi pundinya hilang, termasuk juga klub klub yang sampai sekarangpun sikapnya sama kopegh tidak ingin menjadi profesional.
Buat saya IPL adalah cerita lama, jadi kita berharap Menpora dalam membentuk tim transisi benar benar bukan dari rezim sekarang yang pongah nir prestasi maupun orang orang eks IPL, carilah orang orang yang benar benar tulus ingin membangun sepakbola bukan yang menjadikan sepak bola untuk memperkaya diri atau untuk kepentingan politik .
Sudah saatnya para manager handal yang cinta sepak bola untuk turun gunung membantu membenahi sepak bola kita yang semakin absurd, kalian bisa ditemani para mantan pemain bola yang belum tertular virus rezim ngawur.Kalian tidak usah malu malu belajara dari liga jepang yang dulu pernah belajar dari kita, seperti petronas yang belajar dari pertamina, memang sudah menjadi nasib kita selalu kalah dengan murid,
Ingat LPI sudah tidak ada, musuh kita adalah prestasi sepak bola yang makin terpuruk, paling kelam sepanjang masa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H