Lihat ke Halaman Asli

Pemetaan Lokal Industri Rumahan, Asyraf Berharap Dapat Memberi Dampak Baik

Diperbarui: 21 September 2022   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: humas DP3ACSKB 


Pangkalpinang - Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berharap Model Implementasi Pemetaan Lokal Industri Rumahan bisa memberi dampak baik bagi pelaku usaha. Setiap kabupaten/kota ada satu model industri rumahan untuk dijadikan contoh.

"Kita berharap ini bisa berdampak baik terhadap industri rumahan perempuan di Bangka Belitung," jelasnya saat Rapat Analisis Model Implementasi Pemetaan Lokal Industri Rumahan, di Kantor DP3ACSKB Babel, Selasa (13/9/2022).

Lebih jauh Asyraf menekankan, model ini bisa menjadi contoh bagi industri rumahan lainnya. Selain itu, pemetaan ini dapat menjadi bahan, penggunaan data untuk kegiatan pengembangan industri rumahan di Bangka Belitung.

"Ada beberapa klasifikasi industri rumahan di antaranya, industri rumahan pemula, industri rumahan berkembang dan industri rumahan maju," jelasnya.

Sebagaimana diketahui industri rumahan merupakan kegiatan usaha yang dilakukan di rumah dan oleh anggota keluarga. Sedangkan hasilnya dimanfaatkan oleh keluarga itu sendiri. Selain itu klasifikasi industri rumahan ini bisa dilihat dari modal dan penggunaan teknologi.

"Ke depan diharapkan kita juga memberikan pelatihan terhadap pelaku usaha industri rumahan ini," harap Asyraf.

Sementara Dr. Hadi Santoso dari LPPM Institut Sains dan Bisnis Atma Luhur menjelaskan, ini merupakan kegiatan lanjutan. Sebab kegiatan ini sudah dilaksanakan di tahun sebelumnya. Sekarang ini diharapkan operator bisa terus memperbaharui data industri rumahan tersebut.

"Operator di tingkat kecamatan, hingga kabupaten/kota diharapkan untuk terus melakukan input data. Pihak DP3ACSKB Bangka Belitung bisa melakukan monitoring input data tersebut," ungkapnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline