Lihat ke Halaman Asli

Huwaida Ufairah

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Bersuara Tanpa Rasa Takut: Membangun Kesadaran tentang KBGO di Kalangan Remaja

Diperbarui: 2 Agustus 2023   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Pemaparan Materi  Kekerasan Berbasis Gender Online/Dokpri

Penangkan, Wonotunggal, Kab, Batang (22/7/2023), Kegiatan Edukasi Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (Undip) berhasil menarik perhatian 50 remaja di Balai Desa Penangkan pada Sabtu, 22 Juli 2023. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengedukasi remaja tentang Kekerasan Berbasis Gender Online, yang dipicu oleh berbagai faktor, seperti pertumbuhan remaja di wilayah tersebut, tingginya tingkat kekerasan seksual di Indonesia, serta kemajuan teknologi dan internet.

 

Dalam latar belakang kegiatan, disoroti bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet, telah membawa dampak signifikan pada masyarakat modern. Namun, akses internet yang mudah juga membawa tantangan, seperti peningkatan kasus Kekerasan Berbasis Gender Online. Selain itu, kesadaran dan pemahaman tentang KBGO masih rendah di kalangan masyarakat, menyebabkan kurangnya tindakan untuk menghadapi fenomena tersebut.

 

Huwaida Ufairah, mahasiswa jurusan Informasi dan Hubungan Masyarakat Universitas Diponegoro, bertindak sebagai pemateri inti dalam kegiatan tersebut. Ia menyampaikan materi yang mencakup definisi KBGO, berbagai jenisnya, motif pelaku, dampak bagi korban, serta memberikan tips melindungi privasi di media sosial dan aplikasi percakapan.

 

Partisipasi masyarakat dalam kegiatan ini cukup aktif, mereka dengan seksama menyimak materi yang disampaikan oleh pemateri. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat telah menyadari pentingnya isu KBGO dan upaya pencegahannya.

 

Gambar 2. Sesi Tanya Jawab mengenai Kekerasan Berbasis Gender Online/Dokpri

Salah satu harapan dari kegiatan ini adalah agar melalui edukasi ini, remaja di Balai Desa Penangkan bisa teredukasi dan terhindar dari kekerasan berbasis gender online. Dengan begitu, diharapkan mereka akan lebih peka terhadap masalah ini dan berperan aktif dalam memerangi kekerasan berbasis gender online di masa depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline