Lihat ke Halaman Asli

Sayang

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sayang,

Jemari kita tidak lagi bisa bertemu, menggenggam erat..

“kau bilang celah jari di ciptakan karena akanada celah jari lain yang mengisinya”tanda kita takut berpisah

Sayang,

Sesungguhnya dunia memang telah menjadi milik orang lain dan tidak lagi sama dengan hari-hari yang biasa kita lalui.

Hari itu matahari milik Tuhan sangat panas bersinar, dia kejam…

Tapi aku setia menunggumu di lantai bawahCuma untuk melihat senyum singkat mu tanpa maksud yang bearti

Ketauhilah sayang,

Malam itu, ku beranikan diri untuk tidak lagi disiplin karena besok sabtu , hari yang menentukan masa depan ku sendiri, ada beban tanggung jawab yang menganjaldi hati

Aku ingin bercerita kepadamu… Tapi tidak sempat

Taman yang tidak begitu terang, tidak indah tapi cukup membuat mu pergi

Maksudku sesungguhnya adalah mencoba tahu keadaan mu, karena ku tahu sesuatu tapi susah bercerita…

Awal yang membuat kita menjadi sedu sedan…




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline