Lihat ke Halaman Asli

Dari BePe Hingga Bachdim

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Beberapa hari yang lalu santer berita yang beredar di masyarakat baik di media massa maupun di jejarin microblogging Twitter yang menyebutkan Irfan Bachdim dan Kim Jeffrey Kurniawan terancam untuk tidak dapat mebela Tim Nasional Indonesia disebabkan klub yang mereka bela Persema Malang mengundurkan dari ISL kompetisi resmi yang diadakan oleh PSSI dan berpindah ke LPI kompetisi baru yang dianggap ilegal.

Saya sebagai salah satu pendukung Timnas Indonesia merasa sedikit terusik dengan "ancaman" tersebut. Oleh karena itu saya berpikir mengapa pemain bertalenta sekelas Irfan Bachdim harus bermain di Liga Indonesia entah itu LPI maupun LSI. Dengan umur yang masih muda didukung bakat yang luar biasa, seharus nya Bachdim dan Kim Kurniawan merumput di negara-negara yang memiliki iklim sepak bola yang baik serta di dukung liga yang dikelola secara profesional.

Jika menembus liga Eropa terlalu berat bagi pemain-pemain Indonesia, maka tidak salah nya mulai melirik negara negara Oceania seperti halnya Australia ataupun New Zealand. Beberapa waktu yang lalu salah satu superstar Indonesia Bambang Pamungkas mencoba peruntungannya dengan ikut seleksi pada Wellington Phoenix anggota Liga Professional Australia. Akan tetapi karena ketatnya persaingan maka untuk sementara kami warga dan pelajar Indonesia di New Zealand dan Australia untuk sementara melupakan impian melihat pemain Indonesia merumput di benua Kangguru.

Nah melihat kisruhnya pengelolaan Liga Indonesia alangkah lebih baik jika pemain-pemain muda Indonesia macam Irfan Bachdim, Kim Jeffrey, Okto Maniani dan Yongki Ari Bowo mencoba peruntungan di luar Liga Indonesia. Tidak usah takut jika kalian bermain baik maka kalan menuju Timnas akan semakin lebar.

Buat PSSI sendiri sudah waktunya untuk berpikiran terbuka. Jangan hanya melihat pemain-pemain yang berlaga di Liga Indonesia saja. Saya kira banyak orang Indonesia yang bermain di liga-liga negara lain tanpa perlu melakukan naturalisasi. Sebut saja Rigan Agachi yang bermain di FC Geldrop penghuni divisi 3 liga belanda maupun Syaffarizal Mursalin pemain Al-Khor Liga Qatar.

Untuk tahap awal daripada melakukan naturalisasi lebih baik PSSi mengaktifkan pemandu bakat nya untuk memantau pemain-pemain Indonesia yang berada di luar negeri. Walaupun bermain diliga divisi 3 sekalipun kualitas mereka masih di atas rata-rata pemain-pemain Asia Tenggara. Lihat saja Younghusband bersaudara. Walaupun mereka tidak memiliki klub sejak 2008 tetapi kualitas mereka tetap diatas rata-rata.

Jadi, jika Indonesia ingin mengukir prestasi di tingkat dunia, sudah waktunya talenta-talenta muda Indonesia mengepakkan sayap di luar negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline