Mengapa saya memilih SMP Muhammadiyah………..???
Karena di smp muhammadiayh sangat membuatku merasa bahwaanya, dimanapun kita belajar jangan sekali-kali menyalakan objek atau tempat. Yang saya ketahui tentang smp muhammadiyah ini yaitu dari lingkungan sekitar dan tempat atau lahan pembangunan sekolahnya. Disini saya akan menjelakan bagaimana keadaan sekitar sekolah ini, yakni lingkungan yang penuh dengan keramaian serta banyak polusi. Tetapi keadaan ini tidak menjadi permasalahan untuk para guru dan siswa yang ada di smp muhammadiyah itu. kita dapat melihat bahwa di smp muhammadiyah ini, terlihat seperti sebuah sekolah yangtak pernah merasakan kekurangan yang terlalu/begitu banyak. Dan tak pernah pula membanggakan sekolahnya itu. di sekolah ini memiliki jumlah siswa dan siswi yang sangat minim dan juga guru-guruyang terbatas termasuk “TU” tata usaha. Tetapi tidak merasakan kekurangan bahkan mereka para guru-guru sangat merasa puas ata perkembangan muridnya setiap tahun, entah perkembangan karna ilmu yang di dapatkan atau tingkah laku murid-muridnya. Yang semakin meningkat dan mendapatkan ilmu-ilmu baru yang dapat mengubah sifat dan tingkah laku mereka yang dulu.
Murid-murid di sini pada dasarnya mengalami peningkatan dalam memahami sesuatu yang di sampaikan gurunya, dalam hal ini kita dapat melihat bahwa di smp muhammadiyah ini lebih cepat berproses dalam belajar. Walaupiun lingkungan sekitar yang penuh debgan keramaiyan ataupun letak sekolahnya terlalu dekat dengan jalan raya. Tapi bagi mereka itu bukan sebuah masalah yang menjadi hambatan bagi proses balajar mereka.
Teori belajar kOgnitif:
Yaitu: Mengembangkan potensi kognitif siswa melalui proses belajar bermakna (kegiatan secara langsung)
Menurut saya teori yang pas untuk siswa agar mulai berproses dalam belajar yaitu teori belajar kognitif. Karna siswa dan siswi yang masih di bangku sd dan smp masih banyak membutuhkan proses yang dapat mengembangkam potensi kognitif mereka yaitu melalui proses balajar bermakna. Dan bukan berarti teori-teori yang lain tidak termauk tetapi yang lebih saya pahami adalah teori belajar kognitif.
Perbandingan yang saya dapatkan di smp muhammadiyah ini yaitu, sejak dulu hingga sekarang masih tetap pada pendiriannya. maksudnya, sebelum kurikulum KTSP yaitu proses belajar mengajar masih tetap sama seperti dulunya dan juga proses pembangunan yang belum terlalu satabil tetapi itu semua bukan sebagai alasan agar kamacetan belajar dan pembelajaran. Tetapi sekarang kita bisa melihat sendiri tanpa harus mandengar dari orang lain tentang sekolah ini. Kita dapat melihatnya sendiri semkaligus bisa menyaksikannya.perbedaan dulu dengan sekarang tidak terlalu berbeda namun sekarang ini lebih cenderung pada kemajuan pembangunannya.
Objek yang telah saya ambil yaitu, SMP Muhammadiyah sorong km 9,5, dan objek ini sangatlah membuatku termotifasi akan lingkungan dan proses belajar dan pembelajarannya. anggapan saya terhadap objek ini yaitu, ketika suatu saat saya menjadi seorang guru. saya dapat memakai prinsip seperti yang sekarang ini saya ketahui tentang sekolah ini. karna menurut saya ini sangatlah berharga untuk masa depan kita bersama, dalam berproses yang begitu sederhana ini dalam proses pembangunannya juga sanggatlah berarti.
Adapun hasil yang dapat saya simpulkan yaitu, segala sesuatu kita dapat melakukannya, dengan berproses agar hasil yang inggin kita capai bisa memuaskan keinginan kita. kebanyakan murid-murid di SMP muhammadiyah ini,cenderung mengikuti kegiatan ekstrakulikuler seperti ”Pramuka”. anggapan mereka bahwa dengan mengikuti kegiatan ini, mereka mempunyai dasar. Ketika suatu saat mereka lulus dari SMP ini, mereka berlanjut ke SMA dan setelah lulus SMA. Merekalebih merasa sedikit kegampangan untuk tes polisi atau polwan, karna menurut mereka . mereka sudah mempunyai dasar, sejak masih berada di bangku sekolah. Dan juga siswa-siswi di SMP ini tidak pernah merasa kekurangan terhadap prose belajar mengajar yang di berikan oleh para guru-gurunya pada mereka. Prinsip inilah yang selalu menguatkan tekat mereka para siswa-siswi.
KESIMPULAN
Di SMP muhammadiyah, sebagai lembaga pendidikan keislaman.
Dimana setiap proses belajar mengajarnya selalu ada praktikumnya. seperti ketika sisiwa yang belum bisa berwuduh sendiri selalu di ajari oleh guru pendampingnya.
Begitu pula dengan siswa yang belum bisa sholat sendiri, selalu di arahkan dan di ajari agar siswa bisa terbiaa melakukannya sendiri. tetapi selalu ada bimbingan dari gurunya. Adapun kegiatan yang harus mereka ikuti seperti pramuka, sangatlah rutin tetapi tak pernah ada kata mengeluh sedikitpun. dari mereka terhadap semua itu. hal ini dapat kita mengambil contoh, agar kita bisa kembangkan di setiap sekolah yang akan kita masuk dan ngajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H