Lihat ke Halaman Asli

Husnul Yaqin

Mahasiswa Hukum

Kekasih dalam Mimpi

Diperbarui: 25 Agustus 2022   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tenggelamnya matahari sore seakan kembali terusik, hembusan angin malam kini sudah tak dingin lagi

Bagaimana kabarmu wahai kekasih Hayalan Mimpiku? Apakah hembusan malam hari ini kau merindukanku

Pada pertengahan malam-malam yang sunyi itu aku bermimpi dan melihat senyum manismu 

 Tapi Kini Risau, rindu berpadu pada penantian rinduku, sebait rinduku cerah pada bumi ini.

Tetapi ku tak jera melangkah, merajut mimpi yang semakin hari semakin lemah

Meski lemahnya mimpi pada malam-malam hari ini

Aku tetap tidak bisa melupakan senyum manismu itu, wahai kekasih hayalanku

Aku terlalu percaya pada bisikan angin malam bahwa suatu hari nanti aku bisa merebut hatimu

Tetapi semesta berkata, bahwa aku tak akan mampu menunggumu lagi

Pada mimpiku aku berkata, tunggulah aku disana

Kan ku jemput engkau hingga nyata wahai kekasih dalam mimpi

Pada malam itu aku berkata, ini hanyalah kekonyolan mimpi yang tidak akan menjadi nyata




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline