Puisi acrostik : Merenda Waktu
Malam sepi ini terasa amatlah panjang
Embun menetes seolah sengaja ikut temaniku memintal mimpi
Riak gelombang pantai ini berdebum melesak pelan menambah kesyahduan
Entah berapa purnama telah terlewati
Disini di pantai ini setia menanti janji yang terpatri indah di hati
Anganku seakan terbang ke masa indah saat tangan menyatu dan hati bertaut
Walau terjangan badai acap menciutkan nyali, memekakkan telinga dam merindingkan buluroma
Aku tetap mencoba bediri tegak menantang hari mendongak matahari dengan doa dan pinta pada Illahi
Kerap kudendangkan syair penggugah rindu pada bibir mungil ini
Untukmu yang kutahu juga merinduiku