Lihat ke Halaman Asli

Peran Keluarga Meminimalisir "Tawuran"

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

134867057256408005

[caption id="attachment_201191" align="aligncenter" width="300" caption="sumber : koranjakarta.com"][/caption] Tawuran yang kerap kali terjadi akhir- akhir ini tentunya menjadi sorotan hangat bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya bagi pelajar. Tamparan hebat bagi dunia pendidikan ini seharusnya dapat diminimalisir dengan fungsi afeksi keluarga bagi setiap pelajar. Dilihat dari kasus - kasus yang terjadi, hampir semua pelaku pertikaian adalah para siswa yang memiliki catatan buruk di dunia pendidikan, seperti tidak naik kelas, nakal, dan suka buat onar. Hal memalukan ini tentunya dapat dihindari dengan pengawasan dari keluarga, terutama orangtua yang berfungsi mengayomi dan mendidik putra - putrinya. Namun, bukan berarti harus mendikte segala tindakan anaknya. Besarnya kasih sayang dari orangtua dapat terlihat dari aktivitas dan prestasi yang diberikan orangtua. Selain peran orangtua, profesi guru yang berfungsi sebagai seorang pendidik dan orangtua saat di sekolah selayaknya dapat memberi pendidikan yang menjauhkan mereka dari tindak kriminal, pada bagian ini guru BK (Bimbingan Konseling) menjadi salah satu faktor terpenting di sekolah. Oleh karena itu, andai saja keluarga khususnya orangtua dapat menyisihkan perhatian mereka beberapa jam saja perhari dengan menanyakan kondisi anaknya, tentunya anak-anak tersebut dapat menjadi pribadi yang lebih bermanfaat dengan hati yang dipenuhi kasih sayang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline