Lihat ke Halaman Asli

Husnul Khatimah

inclusive enthusiast

Suara yang Hilang

Diperbarui: 27 November 2024   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hampa (dokpri)

Hari ini suara bergema,bukan dari bilik suara,melainkan dari hati yang bertanya,
di mana letak pilihan sejati?

Lembar kertas putih terhampar,
hanya satu nama pasangan, satu wajah pasangan,
bukan harapan,
hanya sebuah formalitas.

Di mana kebebasan itu?
Yang dijanjikan dalam gemilang demokrasi,
ketika tangan-tangan lemah
tak mampu menggenggam apa-apa.

Ini bukan tentang menang atau kalah,
ini tentang menjadi ada,
tentang suara yang seharusnya merdeka,
bukan sekadar angka di atas meja.

Pilihan telah dicabut,
seperti daun yang gugur di musim salah,
tinggal ranting yang rapuh,
menahan beban makna yang hilang.

Namun absurditas ini berbicara,
mengajarkan kita untuk bertanya,
apakah kita hanya penonton,
atau pemberontak dalam sunyi?

Di balik ritual kosong ini,
tersimpan nyala kecil,
sebuah harapan yang menunggu,
untuk kembali diberi ruang hidup.

Maka, biarlah hari ini menjadi pelajaran,
tentang demokrasi yang perlu kita perjuangkan,
bukan sekadar sistem,
tapi nilai yang membuat kita tetap manusia.

Banjarbaru, Tanah Banyuku 25 November 2025

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline