Lihat ke Halaman Asli

Husnul Khatimah

inclusive enthusiast

Siap-siap Ketagihan! Bakso Iga Ini Lebih dari Sekedar Bakso

Diperbarui: 28 Oktober 2024   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bakso Iganya "Bakso Arjuna 1957" -Satu suapan, langsung bikin nagih! (foto pribadi)

 "Bakso iga ini bukan cuma makanan, tapi pengalaman---rasa gurihnya melekat di hati, iga empuknya sulit dilupakan."

Dulu, ketika mendengar kata "bakso," bayangan saya selalu tertuju pada bola daging kecil-kecil yang kenyal, kuah panas yang gurih, dan mie yang melengkapinya. Tapi suatu hari, seorang teman memperkenalkan saya pada bakso iga, sebuah pengalaman kuliner yang benar-benar berbeda dari bakso biasa. Begitu pesanan datang ke meja, saya langsung terpesona. Di depan saya, terhidang semangkuk bakso dengan potongan besar iga sapi yang menggoda, lengkap dengan baluran kuah yang kaya rempah. Rasanya seperti bakso, tapi dengan kejutan besar di tengahnya!

Bakso iga ini memiliki daya tarik tersendiri. Pertama, ada sensasi melihat tulang iga besar yang "nongkrong" dengan gagah di mangkuk, seperti "raja" di tengah-tengah bola-bola bakso kecil yang mengelilinginya. Bau aroma kuah kaldu yang kaya rempah langsung tercium dan membangkitkan selera. Kuahnya berwarna cokelat bening, tampak sederhana tapi penuh rasa. Aroma bawang goreng dan seledri melayang di udara, membuat saya tidak sabar untuk mencicipi.

Gigitan pertama selalu menjadi momen yang menentukan. Saya mengambil bakso kecil terlebih dahulu untuk mencicipi kuahnya, dan ternyata, rasa gurih dan lezatnya benar-benar sempurna. Kuahnya memiliki kedalaman rasa yang jelas bukan sekadar kaldu biasa. Setiap sendok membawa rasa gurih kaldu yang berasal dari rebusan tulang dan rempah-rempah tradisional. Sensasi hangat dan rasa umami menyelimuti mulut, membawa kenangan masa kecil saat makan bakso di musim hujan---hangat, nyaman, dan memuaskan.

Namun, bintang utama dari sajian ini adalah potongan iga sapi yang besar dan empuk. Saya menyuapkan potongan daging iga yang masih melekat pada tulangnya. Teksturnya lembut dan juicy, seperti harta karun yang tersembunyi dalam kuah bakso. Bumbu meresap sempurna di serat-serat dagingnya, membuat setiap gigitan terasa kaya rasa. Di sela-sela suapan, saya merasakan lapisan lemak yang meleleh di mulut, memberikan kelezatan yang sulit dilupakan.

Close-up menggoda dari bakso iga dengan kuah kaya rasa dan iga empuk yang siap dinikmati. Lezatnya nggak main-main! (foto pribadi)

Selain iga dan bakso, ada tambahan mie kuning yang kenyal serta taburan bawang goreng dan daun bawang yang menambah aroma sedap. Lengkap sudah, bakso iga ini terasa seperti paket lengkap yang tidak hanya mengenyangkan, tapi juga memuaskan hati.

Mencoba bakso iga mengingatkan saya bahwa terkadang inovasi kecil, seperti menambahkan iga sapi pada sajian tradisional, bisa memberikan pengalaman kuliner yang luar biasa. Dalam satu mangkuk sederhana ini, saya merasa mendapatkan kenikmatan dari hidangan klasik dengan sentuhan yang berbeda. Bakso iga bukan hanya sekadar makanan; ini adalah perpaduan sempurna antara kenyamanan dan kemewahan yang bisa dirasakan di setiap gigitan.

Jadi, jika kamu belum pernah mencobanya, jangan ragu untuk mencari bakso iga di tempat terdekat. Siapa tahu, hidangan ini bisa menjadi favorit baru yang akan membuatmu berpikir ulang tentang makna kelezatan bakso.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline