Lihat ke Halaman Asli

Husnul Khatimah

inclusive enthusiast

Menghadapi Beragam Karakter Siswa, Bagaimana Saya Membuat Pembelajaran Lebih Interaktif dan Inklusif

Diperbarui: 20 Oktober 2024   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filosofi Koki dalam Pembelajaran, bersama Kak Wuri. Sumber: dokpri

"Setiap siswa punya potensi, tugas kita sebagai guru adalah membimbing mereka menemukannya dengan cara yang paling sesuai."

Mengajar adalah salah satu pekerjaan yang menantang namun sangat memuaskan. Setiap harinya, saya dihadapkan dengan dinamika kelas yang penuh warna. Saat ini, saya memiliki kelas dengan siswa yang memiliki beragam karakter---ada yang aktif dan antusias, namun ada juga yang pasif dan kurang percaya diri. 

Tantangan terbesar saya adalah bagaimana memastikan semua siswa terlibat dalam proses belajar secara merata, sehingga tidak ada yang merasa tertinggal.

Belajar dari Kak Wuri Oktaviani seorang Pelatih Guru Belajar, peran guru bukan hanya sebagai penyampai materi, tapi sebagai fasilitator. Dari proses pembelajaran saya bersama Wardah Inspiring Teacher 2024 saya semakin memahami bahwa sebagai fasilitator, saya harus menciptakan suasana yang interaktif dan memberdayakan siswa.

 Tugas saya bukan hanya mengajarkan mereka tentang materi di buku, tapi juga membantu mereka menemukan makna dari apa yang mereka pelajari. Setiap siswa memiliki cara berbeda dalam menyerap informasi, dan di sinilah pentingnya memahami karakter mereka.

Tantangan yang Saya Hadapi di Kelas

Kelas saya saat ini terdiri dari siswa yang sangat beragam. Ada beberapa siswa yang sangat aktif, selalu ingin menjawab pertanyaan, dan antusias dalam berpartisipasi. Di sisi lain, ada juga siswa yang cenderung diam, pasif, dan tampak kurang percaya diri untuk berbicara di depan kelas. 

Hal ini membuat suasana kelas terkadang menjadi kurang seimbang, di mana sebagian besar interaksi hanya berasal dari segelintir siswa yang lebih vokal.

Saya ingin memastikan bahwa setiap siswa merasa terlibat, tanpa terkecuali. Bagaimanapun, mereka semua memiliki potensi yang sama dan tugas saya adalah untuk membantu mereka mengeluarkan potensi itu. 

Namun, mengajak siswa yang pasif untuk aktif berpartisipasi bukanlah hal yang mudah. Saya menyadari bahwa ada beberapa faktor yang membuat mereka ragu untuk berbicara, seperti rasa takut salah atau kurangnya kepercayaan diri.

Apa yang Saya Pelajari dari Pengalaman Ini

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline