Lihat ke Halaman Asli

Teori Konflik Fungsional Lewis A Coser

Diperbarui: 14 Desember 2022   17:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai dua organisasi keagamaan terbesar, keberadaan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama dalam sejarah Indonesia modern memang amat menarik. Sepanjang perjalanan kedua organisasi Islam terbesar ini, senantiasa diwarnai kompetisi sekaligus konfrontasi atau konflik. 

Konflik yang dipicu oleh oleh berbagai perbedaan cara pandang keagamaan, meskipun sebenarnya tidak begitu prinsipil dan berada pada wilayah yang mudah diperdebatkan seperti penggunaan qunut dalam shalat shubuh, jumlah rakaat shalat tarawih, ritus yang berkaitan dengan kematian dan penentuan Idul Fitri. Karena tidak begitu prinsipil, seharusnya konflik bisa dinetralisir. Tapi yang terjadi malah konflik berkembang dalam radius yang luas dan melibatkan banyak segmen masyarakat. 

Menurut saya konflik yang terjadi antara Muhammadiyah dan NU ini merupakan contoh tentang teori Konflik Fungsional karena sebagaimana teori konflik dari Coser tidak hanya bersifat disfungsional tetapi lebih banyak bersifat fungsional yakni persaingan dalam kebaikan (fastabiqul khairaat). Dengan adanya konflik, pemahaman kesadaran pluralisme dan pikiran terbuka tertanam kuat, sekaligus dapat memperkuat identitas in-group antara warga Muhammadiyah dan NU.

Saya mengenal teori konflik fungsional Lewis A Coser dari buku teori sosiologi modern karya George Ritzer. Buku ini menjelaskan teori Coser tentang konflik fungsional sebagai cara untuk mempertahankan golongan atau kelompok dan menjadi lantaran mendapatkan perekat antar orang atau golongan. Teori konflik sangat menekankan proses-proses sosial yang didasarkan pada nilai atau consensus normatif, keteraturan dan keselarasan. Dalam pemahaman saya mengenai teori konflik fungsioanl, cenderung melihat konflik lebih pada proses yang berlangsung di tataran kelompok. Dalam hal ini kelompok dilihat sebagai penjumlahan individu, sehingga kemudian individu menjadi tenggelam dalam sebuah entitas dan tidak Nampak sebagai aktor.

Lewis A Coser dilahirkan dalam sebuah keluarga borjuis Yahudi pada tanggal 27 November 1913, di Berlin, Jerman. Lewis Coser memberontak melawan atas kehidupan kelas menengah yang diberikan kepadanya oleh orang tuanya, Martin (seorang bankir) dan Margarete (Fehlow) Coser. 

Pada masa remajanya ia sudah bergabung dengan gerakan sosialis dan meskipun bukan murid yang luar biasa dan tidak rajin sekolah tetapi ia tetap membaca voluminously sendiri. Ketika Hitler berkuasa di Jerman, Coser melarikan diri ke Paris, tempat ia bekerja serabutan untuk mempertahankan eksistensi dirinya. Ia menjadi aktif dalam gerakan sosialis, bergabung dengan beberapa kelompok-kelompok radikal, termasuk organisasi Trotskyis yang disebut "The Spark." Pada tahun 1936, ia akhirnya mampu mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, menjadi seorang ahli statistik untuk perusahaan broker Amerika. Dia juga terdaftar di Sorbonne sebagai mahasiswa sastra komparatif tetapi kemudian mengubah fokus untuk sosiologi. Pada tahun 1942 ia menikah Rose Laub; mereka punya dua anak, Ellen dan Steven. 

Pada tahun 1948, setelah periode singkat sebagai mahasiswa pascasarjana di Columbia University, Coser menerima posisi sebagai tenaga pengajar ilmu sosial di Universitas Chicago. 

Pada tahun yang sama, ia menjadi warga negara AS naturalisasi. Pada tahun 1950, ia kembali ke Universitas Columbia sekali lagi untuk melanjutkan studinya, menerima gelar doktor pada tahun 1954. Ia diminta oleh Brandeis University di Waltham, Massachusetts pada tahun 1951. Pertama sebagai seorang dosen dan kemudian sebagai profesor sosiologi. Dia tetap di Brandeis, yang dianggap sebagai surga bagi kaum liberal, sampai 1968. Buku Coser tentang Fungsi Konflik Sosial adalah hasil dari disertasi doktoralnya. Karya-karya lainnya antara lain adalah; Partai Komunis Amerika: A Critical History (1957), Men of Ideas (1965), Continues in the Study of Sosial Conflict (1967), Master of Sosiological Thought (1971) dan beberapa buku lainnya disamping sebagai editor maupun distributor publikasi. Coser meninggal pada tanggal 8 Juli 2003, di Cambridge, Massachusetts dalam usia 89 tahun.

Referensi :

George Ritzer- Douglas J.Goodman, Teori Sosiologi Modern, Jakarta : Kencana, 2004.

Khusniati Rofiah, Dinamika Relasi Muhammadiyah dan NU. IAIN Ponorogo, Jawa Timur (2016)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline