Setiap hari, setiap waktu dan setiap kesempatan kita selalu mendengar kata profesional, namun kita selama ini hanya tahu sekilas dan mengiyakan saja dengan kata tersebut, ketika dihadapkan dengan pertanyaan apa arti dari kata profesional pasti kebanyakan orang pasti bingung untuk menjawabnya dengan tepat, mungkin saja dalam pikiran sudah tahu maksud dan arti dari kata profesional, namun ketika harus diucapkan seakan lidah susah untuk mengeluarkan kata-kata. Lalu apa sebenarnya arti profesional itu? Dalam situs wikipedia profesional adalah istilah bagi seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Orang tersebut juga merupakan anggota suatu entitas atau organisasi yang didirikan seusai dengan hukum di sebuah negara atau wilayah. Meskipun begitu, seringkali seseorang yang merupakan ahli dalam suatu bidang juga disebut "profesional" dalam bidangnya meskipun bukan merupakan anggota sebuah entitas yang didirikan dengan sah. Sebagai contoh, dalam dunia olahraga terdapat olahragawan profesional yang merupakan kebalikan dari olahragawan amatir yang bukan berpartisipasi dalam sebuah turnamen/kompetisi demi uang.
Dalam kesempatan ini saya akan mencoba menyederhanakan arti dari kata profesional yaitu mengerjakan segala sesuatu sesuai dengan porsi,prosedur, tepat sasaran dan tidak menyalahi aturan maupun etika. Permasalahan negri ini yang sangat kompleks juga permasalahan akan profesionalitas, sebab ke tidak profesionalan seseorang dapat memicu tindakan yang sangat merugikan orang lain, contoh dalam hal ini adalah tindakan korup. Seseorang menjadi koruptor salah satu sebabnya adalah tidak profesional dengan profesi yang sedang di jalaniny, di tambah lagi dengan faktor-faktor lain yang mendukung seseorang menjadi koruptor!.
Ngomong-ngomong soal subject matter tulisan ini yaitu nggak punya teman sebenarnya bukanlah pesan verbal yang terkandung didalamnya, melainkan pesan nonverbal yang mewakili kata-kata tersebut, seperti dalam teori ilmu komunikasi bahwa setiap pesan verbal terdapat pesan non verbalnya, teman adalah semua orang yang mengenal kita, sedangkan lawan adalah orang yang mengenal kita sekaligus tidak menyukai kita. Nggak punya teman dalam hal ini adalah bukan berarti tidak punya teman sama sekali dalam dunia nyata tetapi teman yang dimaksud dalam hal ini adalah teman yang dapat menjerumuskan kita kepada tindakan ketidak profesionalan, seperti contohnya teman yang sangat dekat sekali, atau teman yang selalu membantu kesusahan kita, dosen saya pernah mengatakan ketika kamu menjadi seorang jurnalis kemudian anda akan menulis berita tentang seseorang yang diduga koruptor lalu anda akan mewawancarainya tetapi ternyata seseorang yang diduga koruptor tersebut adalah teman satu kos dulu waktu kuliah dan dia seRing membantumu disaat kesusahan uang dn lain-lain, maka keprofesionalan anda sebagai jurnalis akan di uji karena menghadapi keadaan yang dilematis disisi lain dia teman yang dulu membantu saya, disisi lain saya harus profesional akan tugas saya sebagai jurnalis yang syarat akan kebenaran.
Berteman dalam dunia islam juga sudah banyak diatur dengan baik seperti dalam kitab ta’limul muta’alim yang bila diterjemahkan, maka apabila teman itu tidak baik maka jauhilah, namun apabila teman itu baik maka bertemanlah. Kemudian ada ungkapan ketika kamu berteman dengan penjual minyak wangi maka kamu akan ikut wangi, dan begitupula sebaliknya, maksudnya disini adalah teman sangatlah berpengaruh terhadap perilaku, perbuatan, dan sifat kita, apabila kita berteman dengan orang-orang yang baik maka kita akan ikutan menjadi baik namun sebaliknya jika kita berteman dengan orang-orang yang kurang beruntung menjadi orang baik maka kita akan terbawa kurang baik pula.
Ada ungkapan janganlah memilih-milih teman, iya kita memang tidak boleh memilih-milih teman, tapi ingat pula, teman yang mana dan bagaimana dulu, kita bisa berteman dengan siapa saja, siapapun, bahkan penjahat sekalipun, tetapi tetap dengan batasan-batasan tertentu, jangan sampai menjerumuskan kita apalagi merugikan kita, disinilah kebijakan kita di uji.
Seperti halnya profesionalitas, kita juga harus membedakan mana yang merupakan hal pertemanan dan mana yang berkaitan dengan keprofesionalan kita dalam mengerjakan segala sesuatu terhadap teman.
Salah satu yang dikatakan Islam adalah setiap muslim adalah saudara, jadi perbanyaklah mempunyai saudara.
By husni mubarok
Fishum UIN SUKA I.kom C
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H