Lihat ke Halaman Asli

KLIA2 Airport Low Cost Berkelas High Cost

Diperbarui: 28 Desember 2015   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

KLIA2 airport low cost berkelas high cost.

Pernahkah para kompasianer berkunjung ke negri seberang negri jiran malaysia? Jika pernah pastinya tahu dengan salah satu bandara yang berada disana yaitu KLIA2, namun bagi yang belum pernah dengar tentang bandara satu ini saya akan berbagi cerita sedikit dengan pengalaman saya mengenai bandara satu ini.

KLIA2 atau kepanjangan dari kuala lumpur international airport 2 merupakan sebuah bandara yang berada di negara yang terkenal dengan menara petronasnya, yaps negri jiran malaysia, berada di kawasan selangor malaysia, KLIA2 (kuala lumpur international airport) merupakan bandara terbaru yang dibuat oleh negara malaysia yang merupakan penyempurna dari bandara sebelumnya yaitu KLIA1 atau yang dikenal dengan LCCT (low cost carrier transit), bandara ini adalah salah satu bandara yang terbesar yang berada di malaysia, dengan berbagai macam fasilitas yang dimiliki, bandara ini termasuk dalam bandara yang melayani maskapai penerbangan low cost (kelas ekonomi) namun jangan salah meskipun bandara ini sebagian besar melayani penerbangan low cost namun tidak untuk fasilitas dan pelayanan yang ada didalamnya.

Bandara ini tidak hanya sangat besar namun juga sangat canggih. Dengan biaya pembangunannya yang terbilang sangat fantastis mencapai 3,5 juta dolar membuat bandara ini sangatlah pantas dibilang berkelas high cost,  bagaimana tidak bandara KLIA 2 dilengkapi dengan pusat perbelanjaan didalamnya, banyak dibuka toko-toko seperti halnya disebuah pusat perbelanjaan (mall) tidak hanya itu di bandara ini juga banyak disediakan fasilitas-fasilitas yang sangat membantu para penumpang yang akan terbang maupun yang tiba di bandara ini,

seperti banyaknya papan petunjuk dan informasi, trolly, mobil penumpang yang khusu di pakai didalam bandara yang disediakan khusus untuk penumpang dengan biaya percuma (gratis) jadi, bagi yang nggak mau capek-capek jalan bisa naik kendaraan yang telah disediakan disana, disana juga banyak disediakan food court yang makananya tidak hanya makanan malaysia dan makanan fast food tetapi makanan Indonesia juga banyak di jual disana, selain itu juga disediakan rest area untuk penumpang yang transit di KLIA2,

ketika saya berkesempatan terbang lewat bandara ini kesan yang terbenak dalam pikiran dan hati saya pertama kali adalah super WOW terheran dengan sebuah bandara kelewat besarnya, bahkan ketika kemarin saya mau terbang dari gate, check in, pemeriksaan, imigrasi dan lain-lain sampai pada area boarding membutuhkan waktu kira-kira sampai 30 menit lebih, entah karena saya dan teman-teman saya jalannya kayak kura-kura atau karena bandaranya yang kelewat amat besar. Di bandara ini serasa bukan sedang berada di sebuah bandara tetapi serasa di sebuah area tempat wisata karena lengkapnya fasilitas yang ada didalamnya meskipun low cost, hmmm patut dicontoh!

Ketika kemarin saya istirahat di area rest, karpet yang buat kita tiduran bukan terbuat dari karpet biasa tetapi terbuat dari karpet yang sangat tebal, sehingga siapapun yang ingin beristirahat dan tidur disini nggak bakalan kedinginan, dan satu lagi tidak ada yang ganggu apalagi ngusir. Ngomong-ngomong soal kenyamanan bandara ini memang berdasarkan pengalaman saya terbilang sangatlah nyaman dan yang pasti aman.

Bandara yang berdiri kurang lebih 4/5 lantai ini termasuk bandara yang tersibuk di negara tersebut, mungkin sibuknya 11/12 dengan bandara soekarno hatta yang ada di jakarta Indonesia. Bandara ini tidak menggunakan tangga naik turun penumpang yang dipindah-pindah tetapi menggunakan pintu masuk yang langsung menyatu ketika pesawat parkir di bandara ini jadi ketika penumpang akan masuk kedalam pesawat sudah tidak perlu lagi berjalan ke run way, cukup dari area boarding dan berjalan kesebuah lorong yang langsung menuju ke pintu pesawat.

Memang bandara ini dibuat untuk menggantikan KLIA1 dan memanglah sangat tepat, run way atau landasan pacu bandara ini sudah pasti sangatlah luas jika berkaca dengan bandaranya saja sudah sebesar itu pastinya run waynya seimbang dengan bandaranya, dan sepengalaman saya run way bandara ini sangatlah halus jadi ketika pesawat bersiap-siap untuk take off tidak terjadi guncangan atau dalam bahasa jawanya “grenjulan” yang berarti.

Begitulah sedikit berbagi pengalaman saya dengan infrastruktur yang dimiliki negara tetangga, bagaimana dengan Indonesiaa? Indonesia haruslah tidak boleh kalah Indonesia harus punya yang lebih baik lagi, Indonesia juga harus bercontoh dengan bandara yang sudah dimiliki oleh malaysia, bukan hal yang tidak mungkin untuk mewujudkannya asal ada kemauan dan dana yang cukup besar pastinya.

 

By Husni Mubarok

Fishum UIN SUKA JOGJA




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline