Lihat ke Halaman Asli

Pluralisme dan Kuliner

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Anda suka gado-gado? Pedas, pedas banget, sedang atau karetnya satu aja? Enak? Terus apa pendapatmu lontong sayur? Menurutmu semur jengkol layak dimakan?

Jawaban bisa beragam. Tapi, saya sampai sekarang belum nemu orang yang ga suka semur jengkol lalu memaksa agar orang yang sedang makan semur jengkol berhenti makan, apalagi memukulnya? Saya juga belum pernah menemukan diskriminasi pemakan gado-gado terhadap penikmat lontong hanya karena beda selera.

Ingat, selera itu buah dari keyakinan mengenai apa yang paling nikmat menurut masing-masing kita. Jadi, pluralisme telah dipraktikkan oleh para pecinta kuliner dan makanan.

Dan, keragaman dan penghargaan atas keragaman inilah yang saya bayangkan sebagai pluralisme.

Any idea?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline