Lihat ke Halaman Asli

Ujian Akhir di Tahun 2021

Diperbarui: 31 Desember 2020   21:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tahun 2020 akan segera berakhir, tahun yang memiliki sejarah tersendiri terutama di bidang pendidikan bagaimana Ujian Nasional (UN) akhirnya ditiadakan karena munculnya pandemi Covid-19. Tahun dimana dimulai Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di seluruh nusantara tentu dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya

Lebih lanjut di tahun 2021, pemerintah juga telah mengumumkan untuk tidak mengadakan Ujian Nasional (UN) namun diganti dengan AN (Asesmen Nasional), apa Asesmen Nasional itu? Dan apa perbedaannya dengan UN?

Asesmen nasional adalah pemetaan mutu pendidikan untuk seluruh sekolah dan program kesetaraan dari tingkat dasar hingga menengah yang nanti diharapkan dapat memperbaiki budaya belajar dimana tidak ada lagi dikotomi antara mata pelajaran dengan menganggap sebagian mata pelajaran utama dan mata pelajaran pelengkap atau mata pelajaran UN dan mata pelajaran non UN. Asessmen Nasional ini terdiri dari tiga instrumen yaitu:

  • Asesmen Kompetensi Minimum

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah kompetensi yang benar-benar minimum, dimana melalui AKM kita bisa memetakan sekolah-sekolah di daerah berdasarkan kompetensi minimum yang harus dipersiapkan, materi AKM ada dua yaitu literasi dan numerasi.

Literasi yang dimaksud bukan sekedar membaca, akan tetapi bagaimana peserta didik dapat mengerti dan memahami serta bisa menganalisis makna dan konsep dibalik bacaan tersebut. hal ini didasari hasil PISA 2012 bahwa masih banyak siswa yang belum memiliki keahlian dasar literasi yang apabila dilanjutkan anak-anak indonesia tidak akan berdaya saing sehingga cendrung kalah jika berhadapan dengan bangsa asing.

Kemampuan literasi ini harus dilatih dengan kecakapan hidup abad 21, sehingga peserta didik dapat membuat perbandingan, penilaian data, berpikir kritis, membuat kesimpulan, memecahkan masalah serta mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata.

Selain menguji Literasi pada AKM juga menguji kemampuan numerasi yaitu kemampuan berpikir dengan mencerna informasi dalam bentuk angka atau kuantitatif dengan menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika.

  • Survei karakter

Survei karakter bertujuan untuk mengukur capaian belajar siswa dalam bidang sosial emosional dengan mencetak profil pancasila, yaitu berakhlak mulia, kreativitas, gotong royong, kebhinekaan global, bernalar kritis dan kemandirian.

  • Survei lingkungan belajar

Jika biasanya ujian akhir digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa maka pada Asesmen Nasional akan dilakukan secara lebih luas dengan mengadakan survei lingkungan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah. Sehingga kualitas pendidikan bisa dipetakan secara nyata sesuai yang ada dilapangan. Menariknya, hasil asesmen tidak ada konsekuensinya buat sekolah, hanya sebagai bahan  agar tahu kondisi yang sebenarnya.

Berbeda dengan pelaksanaan UN, peserta didik yang akan mengikuti Asesmen nasional bukan siswa pada tingkat akhir, melainkan kelas 5 SD, kelas 8 SMP dan kelas 11 SMA serta tidak dilakukan oleh seluruh siswa melainkan hanya beberapa siswa yang dipilih. Bagaimana pelaksanaannya nanti? Kita tunggu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline