Lihat ke Halaman Asli

Asma UlHusna

prai phon

Balimau, Tradisi Menjelang Puasa Masyarakat Minangkabau

Diperbarui: 3 April 2021   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: Ngeksplore.com

Perkenalkan nama saya Asma Ul Husna, D4 Usaha Perjalanan Wisata dari Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti( STPT ). Saya adalah salah satu penerima Beasiswa Unggulan 2017 dari Kemdikbud. 

Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi informasi mengenai salah satu tradisi menarik menjelang bulan puasa masyarakat Minangkabau yaitu Mandi Balimau.

Sebentar lagi akan memasuki bulan puasa, menjelang bulan puasa ini ada salah satu tradisi masyarakat minangkabau yang menarik untuk dibahas yaitu tradisi mandi balimau. Mandi balimau ini dilakukan oleh masyarakat Minangkabau sehari sebelum memasuki bulan ramadhan. mandi balimau biasanya dilakukan masyarakat Minangkabau berramai-ramai di sungai atau tempat pemandian umum yang ada di sekitar daerah mereka masing-masing. 

Filosofi yang terkandung dari balimau adalah membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan Ramadan, sesuai dengan ajaran agama Islam, yaitu menyucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa. Balimau adalah tradisi mandi menggunakan jeruk nipis Kemudian berkembang menggunakan bunga kasai, supaya sakralnya  proses mandi yang dilakukan dapat dirasakan.  Dalam setiap bungkusan bunga kasai terdapat beberapa macam bahan yang digunakan untuk mandi balimau yaitu: buah limau (jeruk nips) yang diiris tipis, bunga mawar, bunga melati, bunga rampai berwarna merah, daun pandan yag dipotong tipis-tipis dan akar-akaran wangi.

Tata Cara Mandi Balimau:

  • Mandi bersih seperti biasa terlebih dahulu
  • setelah mandi bersih selesai niatkan untuk mensucikan diri sebelum memasuki bulan ramadhan.
  • Masukkan semua ramuan bunga dan rempah-rempah tadi kedalam air satu embar, setelah itu basuhkan air tersebut ke kepala dan tangan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline