Akhir-akhir ini, sosok yang kerap diperbincangkan di dunia maya adalah sosok Anies Baswedan dan Tri Rismawati. Sepertinya apa yang mereka lakukan menjadi topik yang hangat dibicarakan.
Pak Anies adalah Gubernur DKI Jakarta sementara Bu Risma mantan Walikota Surabaya dan baru menjabat sebagai Menteri Sosial (mensos) menggantikan kader PDIP sebelumnya yang diberhentikan karena kasus korupsi.
Menurut saya, baik Pak Anies maupun Bu Risma tidak begitu peduli dengan perbincangan tentang mereka. Meskipun, terkadang keduanya sempat menanggapi juga bila ada hal-hal yang krusial dan harus ditanggapi.
Anies yang berlatar belakang akademisi agak sedikit "slow" dan tidak mengebu-ngebu dalam memberi tanggapan terhadap topik yang perlu ditanggapi dan kelihatan sisi analisisnya. Bahkan tak pernah menanggapi secara frontal terhadap orang-orang secara terang-terangan menyerang dia.
Ibu Risma, selama ini langsung ikut "action" terhadap apa yang menurut beliau tidak beres. Misalnya, mengatur lalulintas, menyapu jalanan termasuk yang terakhir menemui gepeng dan yang home less di Jakarta.
Namun, dalam beberapa hal (yang tertangkap kamera), Ibu Risma kelihatan agak emosional dan "marah-marah". Misalnya dalam saat sidak pembuatan KTP, termasuk terakhir di Surabaya dalam menghadapi demonstran penolakan UU Cipta Kerja. Bahkan beliau pernah melaporkan seseorang karena menyerang pribadinya.
Kedua tokoh tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri.
Risma Sebagai Penjegal Anies?
Terpilihnya Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta mengalahkan Ahok saat itu, menimbulkan kegundahan pendukung utama Pemerintah saat ini.
Bila Ahok yang berkuasa di DKI Jakarta tentu pertarungan menguasai RI setelah priode ke 2 Pak Jokowi berakhir akan sedikit mudah bagi partai penguasa. Sebab, pengalaman Pak Jokowi, setelah jadi Gubernur DKI Jakarta kemudian menjadi RI-1. Dalam hal ini, Anies menjadi batu sandungan.