Lihat ke Halaman Asli

Djamaluddin Husita

TERVERIFIKASI

Memahami

Kajian Tasawuf Corona

Diperbarui: 29 Desember 2020   10:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamualaikum wr.wb

Saudaraku yang Budiman, sampai saat ini pademik korona belum ada tanda-tanda akan berakhir. Malah, baru-baru ini muncul varian baru covid-19 yang lebih resisten.  Maka,  kita harus lebih berhati2 dan  waspada.

Sebagai muslim, harus meyakini bahwa Corona itu adalah makhluk hidup Ciptaan Allah SWT. Meskipun bentuknya teramat sangat kecil dan hanya dapat diamati menggunakan mikroskop mikro canggih,  tapi dia hidup sebagaimana makhluk hidup lainnya, mempertahankan hidup dan terus berkembang biak.

Masalahnya adalah dlm mempertahankan hidup dan berkembangbiak, corona menjadikan manusia sbg induk semangnya.

Kenapa harus manusia? Dari sinilah muncul penghayatan yang hakiki.

Dalam pandangan sufi tasawuf, tergambarkan bahwa munculnya Corona ada 2 kemungkinan. Pertama sebagai cobaan, dan kedua sebagai sebuah hukuman.

Bila ini cobaan berarti Corona ini akan membawa kemaslahatan bagi orang-orang yang tetap sabar menerimanya dengan keikhlasan.

Tapi bila ini sebuah hukuman, tentu saja selama ini banyak kemungkaran-kemungkaran yg telah terjadi dipermukaan bumi ini.

Dalam Surah As-Syura Allah berfirman:

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kamu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari dosa-dosamu," (QS. As Syura: 30)

Kemudian dalam Shahih Muslim dari Zainab binti Jahsy bahwasanya ia bertanya kepada Rasulullah SAW,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline