Lihat ke Halaman Asli

Djamaluddin Husita

TERVERIFIKASI

Memahami

Semoga Kompas TV Tidak Ikut-Ikutan Lebay

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Jagad pertelevisian Indonesia kembali dimeriahkan dengan kehadiran Kompas TV. Ini berarti para penikmat televisi di Indonesia semakin banyak pilihan untuk menikmati acara-acara yang menarik. Tentu, sebagaimana motto kompas TV: inspirasi bagi Indonesia, akan benar-benar menginspirasi bangsa ini menuju kearah yang lebih baik.

Kehadiran Kompas TV pasti sudah lama dinanti-nantikan oleh sejumlah penikmat televisi di Indonesia. Apalagi nama Kompas bukanlah nama yang asing bagi bangsa ini. Semua tahu, Kompas merupakan koran nasional terkemuka yang eksistensinya tidak perlu diragukan lagi dan sudah menjadi jaminan terutama berkaitan dengan berbagai informasi yang disuguhkan selama ini. Kalau boleh dibandingkan dengan metro TV dengan Media Indonesianya, kehadiran Kompas TV sudah sangat terlambat. Namun demikian, pasti ada alasan-alasan dan pertimbangan tertentu sehingga Kompas TV baru sekarang dapat meramaikan dunia pertelevisian Indonesia.

Sebagai media televisi baru, pasti banyak yang berharap agar Kompas TV bisa memberi warna berbeda dengan sejumlah stasiun TV yang telah ada selama ini. Saya kira, hal ini telah dipikirkan jauh-jauh hari oleh pihak manajemennya. Menurut saya, ini menjadi tantangan tersendiri sehingga kehadiran kompas TV benar-benar menjadi stasiun tv yang berbeda dari yang sudah ada.

Selama ini, banyak sekali komentar-komentar miring dari berbagai kalangan masyarakat berkaitan dengan berbagai program acara yang ditayangkan oleh TV yang telah ada. Banyak segmen acara TV selama ini yang dirasakan sangat berlebih-lebihan (lebay) dan terkadang jauh dari logika akal sehat dan nilai edukasi. Meskipun, kita akui bahwa apa yang ditampilkan itu juga memiliki alasan-alasan yang kuat bagi mereka. Bahkan ada yang menyebutkan, apa yang ditampilkan sesuai dengan selera masyarakat kita. Meskipun alasan ini bisa kita bantah, karena masyarakat terpaksa harus menonton acara seperti itu karena hanya itu-itu saja yang disuguhkan. Akhirnya, masyarakat terbiasa dengan hal-hal yang terkadang tidak masuk akal. Meskipun, perlu juga kita garisbawahi akhir-akhir ini ada juga acara-acara TV yang penuh kreativitas.

Sesungguhnya, media televisi merupakan media yang sangat berperan untuk merubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat. Semestinya hal ini menjadi tanggungjawab moral bagi pengelola berbagai stasiun tv yang ada untuk melakukan itu. Bukan hanya mengejar rating dengan tujuan agar banyak yang memasang iklan sehingga mampu meraup keuntungan yang besar. Tetapi kemudian membawa para penonton sibuk dengan mimpi-mimpi yang disuguhkan. Tak jarang ada yang terbunuh kreativitas karena menghayal bagaimana dapat hidup secara instan. Akibatnya, intrik-intrik kotor untuk mencapai itu semua dengan mudah dilakoni dalam kehidupan nyata. Bisa jadi, apa yang kita hadapi sekarang, misalnya banyaknya muncul kejahatan kerahputih dan korupsi memiliki benang merah dengan apa yang mereka tonton selama ini. Ingin hidup mewah dan mengumpulkan kekayaan dengan cara-cara yang instan.

Karena itu, pasti banyak orang berharap, kehadiran kompas TV benar-benar dapat memberi tontonan yang mencerahkan bagi semua lapisan masyarakat Indonesia. Motto: inspirasi bagi Indonesia, benar-benar menjadi sebuah kenyataan. Bila itu tidak terwujud, sedikitnya akan berefek pada nama besar kompas itu sendiri. Mudah-mudahan televisi dengan tontonan berkualitas akan ada di kompas TV. Semoga***(DJH).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline