Lihat ke Halaman Asli

Djamaluddin Husita

TERVERIFIKASI

Memahami

Menyimak Khutbah Jumat dalam Mimpi

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_114532" align="alignleft" width="300" caption="Dok. Pribadi: Para Jamaah Sholat Jamaah Khusuk Mendengar Khotbah"][/caption] Setiap hari Jumat, sebagian besar muslim pasti berbondong-bondong menuju mesjid menjelang zuhur untuk melaksanakan sholat Jumat.Bagi seorang muslim, bila tiga kali berturut-turut tidak melaksanakan sholat jumat maka tanpa sesuatu sebab yang diperbolehkan, maka akan mendapat konsekwensi tertentu sebagaimana yang di ajarkan dalam Islam.

Sebelum sholat Jumat dilaksanakan, terlebih dahulu diawali dengan khutbah yang disampai oleh seorang khatib yang sudah ditentukan. Isi khutbah bermacam-macam, pada mesjid tertentu (biasanya mesjid di perkotaan, atau mesjid yang memiliki manajemen yang bagus), tema khutbah sudah terlebih dahulu ditetapkan. Tentu saja, tema-tema itu disesuaikan dengan isu-isu yang berkembang dengan tujuan memperingatkan umat agar dapat melihat sesuatu isu itu dengan keyakinan agama. Bisa jadi kenapa tema harus ditentukan, tentu saja agar khutbah yang diberikan tidak hanya pada masalah itu-itu saja.

Sebenarnya waktu membaca khutbah itu tidak terlalu lama. Idealnya (menurut saya) cukuptiga puluh menit saja. Tetapi isi khutbah itu benar-benar menyentuh permasalahan yang di bahas. Selain itu, bila khutbahnya tidak terlalu lama kemungkinan isinya dapat dipahami sepenuhnya oleh jamaah. Lain halnya bila khutbah yang terlalu lama, apalagi yang disampaikan itu tidak begitu menarik atau hanya berputar-putar di situ saja, akibatnya banyak orang yang suntuk. Akhirnya seperti yang dapat diduga, ada jamaah bukan lagi mendengar khutbah (meskipun kelihatan sangat khusuk), tetapi ngantuk dan kemudian sambil duduk tertidur pulas. Ini bukan pemandangan langka, bila kita cek kesetiap mesjid, (mungkin) hampir di setiap mesjid pada saat khutbah berlangsung akan kita dapati orang yang duduk sangat khusuk, tetapi tidak mendengar khutbah.

Meskipun, perlu juga digarisbawahi, tertidurnya jamaah pada saat khutbah berlangsung, tidak semata-mata karena panjangnya khutbah. Tetapi memang ada yang memang saat mendengar khutbah, matanyabenar-benar tidak sanggup terbuka (beraaaat rasanya). Terus terang saya pribadi sering sekali merasakan pengalaman itu.

Begitulah kejadian yang terjadi Jumat ini (18/6), saat saya melaksanakan Sholat Jumat di sebuah mesjid di daerah Darussalam Banda Aceh. Ada seorang jamaah tidurnya betul-betul pulas, meskipun menurut saya khutbah hari ini tidak terlalu panjang dan juga sangat menarik.

Sebenarnya, Jamaah sholat Jumat yang saya maksudkan ini pada saat khutbah tidak duduk di samping saya. Tetapi satu baris di depan saya. Namun ketika selesai khutbah dan pada saat selesai qamat, karena didepan saya masih kosong, jadi saya melangkah ke depan mengisi kekosangan itu. Sebab salah satu tatacara syarat sholat berjamaah adalah shafnya harus rapat dan lurus. Biasanya, seorang imam sholat jamaah selalu mengingatkan jamaahnya untuk merapatkan dan meluruskan shaf yang ada. Karena kalau tidak rapat dan luruh, maka nilai sholat berjamaah berkurang.

Ketika saya berpindah ke shaf satu langkah ke depan, seorang jamaah belum berdiri, masih tetap duduk dengan khusuknya. Nampaknya jamaah disamping ini masih dalam keadaan tertidur. Lalu sebagai sesama jamaah, tentu saja tidak dilarang untuk saling menegur atau peringat dan memperingati sesama.

Lantas, saya tepuk bahunya. Tidak ada respon. Sampai tiga kali saya tepuk (tidak keras-keras, sih). Namun tidak ada respon juga. Karena, hampir semua jamaah sudah bersiap-siap dan iman sudah pada detik-detik memberi aba-aba memulai sholat. Akhirnya tanpa pikir panjang, saya cubit saja sekalian. Sebenarnya posisi saya seperti itu, sangat serba salah. Bila tidak membangunkan dia, takut nanti disalahkan dan kalau  dicubit takut dia marah. Namun,  karena alasan dia harus sholat maka keputusan saya adalah mencubit dia.

Ternyata keputusan saya itu mujarab juga. Sebab dengan serta merta jamaah di samping saya ini terkejut melihat semua jamaah sudah berdiri. Tetapi lucunya, tanpa lihat kiri kanan, si jamaah ini langsung mengucapkan takbir: Allahhhu Akbar, sementara imam sholat belum memberi aba apa-apa. Lalu saya bilang: “Bang, goh mulai bang...” (Belum mulai bang). Entah apa yang dia rasanya, yang jelas dengan malu-malu menurunkkan kembali tangan yang sudah terlanjur diangkat. Beberapa Jamaah yang lain juga tersenyum-senyum saja.

Lalu saya berbasa-basi dengan tujuan untuk menghilangkan perasaan malu dia. “Teungeut nyo?” (Tertidur ya?). Dia hanya senyum saja. Katanya: “Perasaan lon, teungoh baca khutbah. Golom Abeih!” (Perasaan saya, masih berlangsung khutbah!). Saya hanya mangut-mangut. Kesimpulannya, pasti jamah di samping saya ini menikmati khutbah dalam mimpi.. (DJH).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline