Lihat ke Halaman Asli

Djamaluddin Husita

TERVERIFIKASI

Memahami

Mati Berdiri Ala Susno Duadji

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Susno paling populer ketika kasus kriminalisasi KPK saat itu. Pernyataan Susno yang paling kontroversi seperti semua kita tahu adalah istilah Cecak VS Buaya. Pada saat itu semua orang berpikiran miring dengan susno. Setelah kasus itu selesai susno juga perlahan tenggelam karena dicopot dari Kabareskrim. Lalu kemudian Susno tiba-tiba muncul ketika dengan pakaian dinas menjadi saksi pada perkara Ketua Pembunuhan Zulkarnain dengan terdakwa Antasari Azhar.

Pada saat itu secara perlahan namun pasti Susno mulai membuka diri kembali. Moment itu juga membuat lawan-lawan Susno pada saat jadi Kabareskrim seperti Adnan Buyung Nasution sudah mulai menilai Susno termasuk orang yang reformis. Tetapi persoalannya menjadi terbalik, Kapolri hampir mati berdiri dengan ulah Susno itu. Pada saat itu oleh teman-temannya khusus atasannya menilai Susno telah melanggar disiplin. Seperti kebakaran jenggot, semua fasilitas Susno sebagai Perwira Tinggi Mabes Polri dicopot, bahkan ajudannya dan mobil dinas ditarik. Anehnya, ketika orang lain mau mati berdiri, Susno nampaknya biasa-biasa saja. Akhirnya kasus itu pun lenyap bersama beredarnya waktu.

Kemudian baru-baru ini Susno membuat ulah kembali (mungkin itu istilah teman-temannya). Tidak tanggung-tanggung beberapa perwira polisi yang menurut saya teman baiknya dulu dituduh menjadi markus alias makelar kasus. Ini benar-benar bila para temannya yang dituduh itu kurang olahraga, kemungkinan besar jantung berhenti alias mati berdiri akan benar-benar terjadi. Kenapa tidak, tuduhan markus bukanlah tuduhan yang main-main, kalu itu terbukti, pasti yang tertuduh itu tidak ada pekerjaan lagi. Susno telah beberapa kali mengatakan saat diwawancara di beberapa stasiun TV, bahwa keamanandan rezeki itu datang dari Tuhan, bukan dari manusia. Ini menandakan ketenangan seorang Susno. Tapi teman-temannya yang lain hampir mati berdiri. Sehingga seperti kebakaran jenggot lagi, oleh korpnya, buru-buru Susno dijadikan tersangka pencemaran nama baik. Anehnya lagi lawan-lawannya dulu, terutama pengacara Bibit-Candra, akan menjadi pembela Susno lagi.

Kita tidak tahu apa yang dilakukan Susno dikemudian hari terutama menghadapi tuduhan pencemaran nama baik. Apakah teman-temannya yang akan mati berdiri, atau malah dia sendiri. Bagi saya, sekali lagi, salut buat Susno, dia telah mampu membuat langkah maju. Siapa yang berani membuat statemen seperti itu kepada korp polisi RI. Kecuali satu orang, yaitu Komjend Polisi Susno Duadji.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline